Aldo memasuki ruangan yang hanya diterangi cahaya remang. Namun, terdapat deretan layar CCTV yang menghiasi ruangan itu.
"Ada apa?"
Aldo bertanya pada laki-laki bersetelan jas mahal yang duduk di kursinya. Terdapat seseorang yang ia kenali juga di sana, yaitu Steven Wirajastin. Teman satu kelasnya.
"Aku ingin kau terus mengawasi dia."
"Apa yang kau maksud adalah Angelina Christy? Kenapa kau selalu ingin tahu tentangnya? Dia hanya gadis biasa," balas Aldo santai.
"Kau ku bayar untuk mengikuti semua perintahku, Al. Jadi jangan bertanya apapun, karena itu bukan urusanmu." Laki-laki itu adalah Atha, lebih dikenal Aldo sebagai Alran, pelatih boxingnya. Ya! Alran, lelaki itu adalah dalang dari terciptanya permainan MVP yang ada di SMANTA.
Alran beranjak dari kursinya lalu melangkah pelan di dalam ruangan itu. "Gadis bodoh suruhanku sebelumnya, sudah mati di tangan Christy. Dia benar-benar bodoh, sangat gampang dimanipulasi hanya dengan iming-iming kemenangan yang kujanjikan. Dia tidak tahu, dirinya hanya umpan untuk memancing sosok predator yang sesungguhnya. Aku berhasil membuatnya menjadi predator paling kejam di permainan ini."
Aldo terdiam sejenak, memperhatikan setiap gerak-gerik Alran. "Maksudmu? Apa kau ingin menjadikan Christy sebagai MVP di permainan ini?"
"Yaa! Kau sangat pintar. Karena itulah aku menyuruhmu untuk terus mengikutinya." Alran terdiam sejenak. "Tapi aku juga ingin kau mencari tahu siapa sosok dibalik topeng serigala yang selalu menghancurkan rencanaku. Beberapa kali dia terlintas di CCTV pada malam hari." Alran menoleh pada Aldo.
"Tugas ku di sini hanya untuk mengawasi Christy. Jadi aku tidak ingin mencari tahu siapa sosok itu, karena itu bukan urusanku." Aldo terdiam memberi jeda. "Lagi pula dia mengenalmu, kau juga mengenalnya. Kenapa bukan kau saja yang mengawasinya. Biar aku yang mencari tahu siapa sosok dibalik topeng itu." Aldo menghela nafas dalam. "Sebenarnya tujuanmu Garland atau Christy?"
Bugh!
Alran memberi satu pukulan pada bagian perut, hingga Aldo sedikit merasakan sakit dibagian itu. "Kau ku bayar untuk mematuhi semua perintahku. Jangan bersikap seakan kau penguasa di sini. Dari awal sudah ku katakan untuk tidak bertanya. Lakukan saja tugasmu yang sudah ku berikan." Dengan kasar, Alran melepaskan cengkraman pada kerah baju Aldo.
"Jika itu tugas tambahan. Kau harus memberiku lebih banyak uang!" balas Aldo tanpa rasa takut sedikitpun.
Alran menggertakan giginya. Helaan nafas terdengar berat, melihat Aldo yang bertingkah tengil. Ingin sekali ia menghabisi orang suruhannya itu. Namun, ia sadar karena masih membutuhkannya, mengingat Aldo yang banyak berperan penting untuk melancarkan tujuannya.
"Kau akan mendapatkannya, jika kau berhasil mencari tahu siapa orang dibalik topeng itu." Alran berjalan pelan, memandang deretan layar CCTV. Kedua tangannya mendarat di saku celana dengan tubuh membelakangi Aldo.
"Oke-oke." Aldo mengangguk pelan. Masih saja bersikap tengil pada laki-laki itu.
"Steven juga akan mencari tahu siapa sosok dibalik topeng itu. Kalian harus bekerja sama untuk mendapatkan petunjuknya."
•••
"Jadi selama ini lo kerja sama, sama Tuan Atha?" tanya Steven pada Aldo.
Keduanya berjalan santai meninggalkan tempat yang sebelumnya didatangi.
"Kenapa?" tanya Aldo dingin.
"Gue pikir, lo di pihak Christy," jawab Steven. "Gue mau tu cewek cepat mati, biar urusan gue selesai."
Aldo yang mendengar kalimat itu, menghentikan langkahnya seketika, diikuti oleh Steven. "Apa tugas yang lo dapetin buat ngebunuh Christy? Lo di kasi tugas nyari tahu siapa sosok yang ada di balik topeng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Year : Survive at School
Aksi[ On going ] "Kalian diperbolehkan untuk membunuh satu sama lain." "Saat di akhir, satu orang dari kalian akan menjadi MVP." • • • Bukankah sekolah tempat untuk menuntut ilmu? Bermain dan bersenang-senang bersama, dikalangan anak remaja? Bagaimana j...