PARK 24 : BEAUTIFUL MOMENTS

2.5K 372 45
                                    

"Chik. Yuk pulang bareng gue. Mau, kan? Biar gue anterin." Christy menoleh, melihat wajah cewek itu dari arah samping.

Setelah menjalani berjam-jam pelajaran di sekolah, akhirnya bell pulang sudah berbunyi dan terdengar diseluruh spiker kelas, membuat para murid bergegas mengemasi barang-barangnya untuk segera pulang.

Chika diam sejenak sembari sibuk mengemasi barang-barangnya. "Sorry, ya. Gue pulang dijemput nyokap gue," balas Chika tanpa menoleh.

Christy mengulum bibirnya dan terdiam sejenak. "Lo kenapa sih? Perasaan dari tadi, cuek banget sama gue? Pasti ada orang yang nyuruh lo buat jauhin gue, kan?" kata Christy sangat yakin.

"Mana ada," bantah Chika cepat.

"Yaudah, kalau gitu. Pulang bareng gue," ajak Christy lagi dengan nada yang sedikit merengek. Ia masih duduk di kursinya sembari melihat Chika yang sibuk dengan urusannya sendiri.

"Hari ini gue gak bisa. Gue mau pergi sama nyokap." Chika menggapai botol minumnya lalu digendongnya tas ransel itu. "Gue duluan, ya," sahutnya lagi. Namun, lengannya langsung ditahan oleh Christy.

"Chik, please. Lo bohong, kan sama gue. Pasti ada sesuatu yang lo sembunyiin. Dari tadi lo nyecuekin gue mulu," cegal Christy.

"Christy please deh. Apa gue gak boleh pulang sama nyokap gue? Kenapa sih lo itu selalu ngatur-ngatur hidup gue. Buat apa coba gue nyembuyiin sesuatu dari lo, dari awal gue udah ngasi tau semuanya. Tentang tujuan gue juga? Inget, ya, lo itu bukan siapa-siapanya gue," jelas Chika.

"Bukan itu permasalahannya. Tapi kenapa lo tiba-tiba jadi cuek ke gue. Apa gue buat salah sama lo? Gue cuma mau nganterin lo pulang, apa itu salah?"

Chika terdiam sejenak. "Hari ini gue dijemput. Apa itu kurang jelas?" Mata itu berkedip lembut menatap Christy yang masih duduk di kursinya.

Christy terdiam lalu mengangguk pelan. "Sangat jelas." Lalu Christy pun melepaskan tangannya dan berdiri dari posisi duduknya. "Yuk, turun bareng."

Chika terdiam, melihat ketulusan dari kedua mata Christy. "Untuk kali ini gak ada penolakan. So, come here."



"Mereka keliatan makin deket aja," ujar Ashel pada Aldo dan Olla.

"Christy pake pelet lem gajah, kayaknya. Sampe Chika nempel banget sama dia," sahut Olla.

"Enggak gitu dong Olla. Tapi selain temenan sama Christy dia mau temenan sama siapa lagi. Kayaknya Christy juga bisa tolol deh. Padahal dia hampir mati karena Chika, tapi Christy masih bisa maafin dia." Ashel beranjak dari bangkunya diikuti Olla.

"Gatau deh, otak gue gak nyampe, cuma nangkep pelajaran doang." Olla terdiam sejenak. "Tapi menurut gue, kita kan gak tau apa yang ada dipikirin Christy--"

"Aldo, kok lo diam aja? Sok pendiam banget," lanjut Olla menoleh ke arah cowok itu yang hanya diam sedari tadi.

"Gue harus apa, coba? Mending pulang, deh dari pada harus ngebahas soal mereka yang enggak penting." Aldo pun melangkahkan kakinya segera pergi dari kelas itu diikuti Ashel dan Olla.



Disetiap langkahnya menuruni anak tangga, Chika hanya terdiam dengan kedua mata yang sesekali melirik ke arah Christy yang berjalan di sampingnya. Ia takut bila perkataannya tadi telah menyakiti cewek itu karena sedari tadi Christy juga hanya diam dengan tatapan lurus.

Karena permintaan dari Shani kemaren, membuatnya berusaha untuk tidak terlalu dekat dengan Christy. Namun, hal itu malah membuatnya kebingungan.

"Christy," panggil Chika dengan langkah kaki yang kini mengarah ke lobby sekolah.

Last Year : Survive at SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang