2.3

684 47 1
                                    

Suasana pagi ini cukup diributkan dengan ayah dan anak yang berebut perhatian sang papi di meja makan.

"Sayang, mas ambilin nasi ta dikit"

"Zeze juga ya papi"

Win hanya menggelengkan kepala melihat dua kesayangannya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Win hanya menggelengkan kepala melihat dua kesayangannya ini. Win jadi rindu anak sulungnya yang saat ini berada dirumah omanya.

"Udah gak usah rebutan kalian. Pasti kebagian semua kok. Ah jadi kangen sulungku. Gavin udah berangkat kali sekolah ya mas. Itu anak rajin bener kayak mau buka gerbang sekolah"

Mereka tertawa bersama sambil menikmati sarapan mereka.

"Nak, zeze"

"Nak, zeze"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya yah"

"Papi bilang kamu kemaren motong-motong kucing bener ze?"

"Iya ayah, maafin zeze ya ayah"

"Jangan diulangi lagi. Ayah gak suka. Dengerin ayah dan jangan ngebantah omongan ayah"

Zeze menundukkan wajahnya karena jujur dia lebih takut kepada ayahnya ketimbang papinya.

"Tatap mata ayah kalau ayah lagi bicara zeze"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tatap mata ayah kalau ayah lagi bicara zeze"

"Iya ayah"

Sarapan mereka telah selesai tetapi mereka masih mengobrol di meja makan. Bright tidak akan menasehati zeze saat dia sedang makan. Zeze memberanikan diri untuk menatap mata ayahnya.

The Death Note Pt.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang