Dua pria itu kini terduduk dengan darah yang terus mengalir dikakinya karena baru saja bright menembak kedua kaki pria itu dan bright menyeringai ketika melihat mereka kesakitan dan tak dapat berdiri.
"Tolong.... Tolongg"
Tangan kanan luki berteriak ketika bright mulai mendekati mereka, bahkan mereka sampai lupa kalau tidak akan ada yang mendengar mereka.
"Ayo teriak semampu lo hahahaha"
"Habiskan suara lo sebelum gue habisin nyawa kalian berdua hahahaha"
"APA MAKSUD LO HAH! "
Luki terlihat memundurkan tubuhnya kebelakang menggunakan tangannya dan dengan wajah menantangnya.
"Hahaha tenang gausah panik, gue cuma mau bermain kok. Siapa tau lo berdua tertarik dengan permainan gue"
"Arghhh.. Lepasin gue sialan"
Tangan kanan luki berteriak ketika bright menyeret kakinya paksa dengan keadaan kepala dibawah. Luki hanya diam membeku melihatnya, dia memikirkan cara untuk kabur tetapi kedua kakinya terluka.
Bright membawa pria itu kedapur lalu mengikatnya dengan kuat sehingga pria itu tak dapat menggerakkan tubuhnya sama sekali. Setelah selesai dengan pria itu, kini bright melakukan hal yang sama kepada luki.
Disinilah mereka berada, di dapur apartemen dengan keadaan tubuh yang terikat dan darah yang mengalir dari kedua kakinya sedangkan bright hanya tertawa kesenangan setelah sekian lama tak melihat darah sebanyak itu.
"Mau lo apa hah.. Gue bakal lepasin suami lo"
Luki masih berusaha meronta melepas ikatannya namun ikatan bright sangatlah kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Death Note Pt.2
Random🔞🔞🔞MENGANDUNG ADEGAN DEWASA, KEKERASAN DAN HOMOSEKSUAL Hanya sebuah kisah kelanjutan dari keluarga psikopat dan si anak Indigo yang kini hidup bahagia bersama anak-anaknya. Akankah rumah tangga mereka berjalan mulus atau justru banyak hambatan d...