Pagi hari win sudah tidak dapat bangun dari tidurnya karena merasakan perutnya yang seperti diremas-remas. Bahkan dini hari tadi bright sudah sangat cemas dan bingung melihat suaminya yang hanya diam saja mengelus perutnya dengan keringat yang terus mengalir pada dahi dan pelipisnya.
Bright tau bahwa sang suami itu sedang menahan rasa sakit di perutnya.
Mungkin karena ini adalah kehamilan ketiganya, win lebih merasa tenang dan tak setegang pada saat Gavin akan lahiran dulu.
Bahkan tadi pagi, dengan terpaksa win meminta bright untuk menugaskan maid yang memasak untuk anak-anak dan suaminya.
"Sayang ke rumah sakit ya, kamu pasti sudah kesakitan banget ya. Mas bakal telfon mama sama bunda untuk menyusul nantinya"
"Sebentar mas, rasanya masih hilang timbul hilang timbul. Nanti kalau udah gak kuat, baru ke rumah sakit ya mas"
Bright meniupi wajah suaminya dan dengan tangan kiri yang mengelus perut win serta tangan kanan yang mengelus surai suaminya.
"Sakit mas... Punggungku rasanya sakit sekali mas. Seperti tertindih batu huhuhu"
"Mas gendong ya, kita ke rumah sakit. Mas tadi udah telfon dokter hika untuk mempersiapkan ruangan terlebih dahulu buat kamu dirawat"
"Iya mas auu mas baby rasanya nendang kuat banget mas hiks. Baby udah gak sabar ketemu kita sepertinya mas hiks"
Bright mengambil jaket untuk suaminya lalu menggendongnya untuk dia bawa ke mobil dan menuju ke rumah sakit.
Win duduk di bangku samping kemudi dan bright dengan sigap memakaikan seatbelt dengan hati-hati karena takut terlalu kencang dan membuat perut suaminya semakin sakit karenanya.
"Udah pas dan nyaman kan sayang. Mau mas turunin kursinya biar kamu bisa enak tiduran"
"Iya mas"
Setelah menurunkan sandaran kursi, bright segera masuk kedalam mobil dan mendudukkan dirinya dikursi kemudi lalu dia dengan hati-hati menjalankan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Death Note Pt.2
Random🔞🔞🔞MENGANDUNG ADEGAN DEWASA, KEKERASAN DAN HOMOSEKSUAL Hanya sebuah kisah kelanjutan dari keluarga psikopat dan si anak Indigo yang kini hidup bahagia bersama anak-anaknya. Akankah rumah tangga mereka berjalan mulus atau justru banyak hambatan d...