Dilain tempat
"Bos gue ada barang bagus nih"
"Gimana ciri-ciri barang bagus lo"
"Cowok bos, tapi dia cantik dan putih banget, manis lagi. Kayaknya main sama dia lo bakal ketagihan deh bos"
"Menarik, lo ketemu dimana sama tuh cowok"
"Kayaknya ketemu dia pas gue ambil rapor ponakan gue di SMP bos. Dia juga ngambil rapor anaknya"
"Oke deh, lo awasi dia. Kalau beneran bagus gue bakal bayar lo dengan harga tinggi. Kalau lubangnya mantap, gue bakal tambahin uangnya"
"Siap bos"
Beginilah percakapan seorang bos dan tangan kanannya yang suka mencari mangsa baik cewek maupun cowok. Tetapi bukan mangsa yang seperti bright lakukan.
Mereka adalah agensi perdagangan manusia untuk diperjual belikan kepada club-club malam dan sebelumnya salah satu dari mereka akan mencoba terlebih dahulu servis lubang mangsanya.
👻🔪
Keluarga kecil bright saat ini sedang berada di sebuah mall untuk sekedar quality time bersama disaat libur weekend seperti ini.
Bright nampak asik memandangi 3 kesayangannya itu sedang bermain bersama di time zone. Bahkan bagi bright, win bukan papi dari anaknya melainkan seperti 3 anak kecil yang bermain bersama.
Usia 30 tahunan hanya angka bagi win karena wajahnya yang tak pernah berubah sama sekali seperti anak kuliahan.
Bright sangat senang bahwa kedua anaknya bisa saling menyayangi satu sama lain. Saat ini dia ingin segera menambah momongan lagi karena usia Gavin yang sudah remaja dan zeze yang sudah besar untuk nanti mereka menjaga adik bayinya.
Bright berencana memindahkan Gavin kesekolah sang adik karena memang sekolah elit sang adik menyediakan tingkat pendidikan mulai dari PAUD hingga SMP.
Bright tidak mau terlalu berpisah dari anak sulungnya itu begitupun dengan win. Usia remaja adalah usia yang rentan. sebagai seorang psikolog, win ingin mengetahui tumbuh kembang anak-anaknya dengan baik.
Bukan berarti win tidak percaya dengan mertuanya tetapi win memang ingin sekali gavin selalu berada dalam pengawasan orang tuanya langsung. Brightwin tidak mau jika anaknya terlibat pergaulan bebas.
"Papi, zeze mau pipis"
"Ya udah ayo papi antar"
Win mengantarkan zeze pergi kekamar mandi tanpa sadar bahwa saat ini mereka sedang diikuti oleh dua sosok misterius.
"Gila barang pilihan lo bagus bener dah. Putih mulus seksi bersih. Gue goyang enak kali ya. Gue jadi pengen bibir dia desahin nama gue"
"Tuh anaknya juga kali ya bos. Berarti dia udah menikah ya bos. Sama cowok apa sama cewek ya bos"
"Gue gak peduli, mau dia punya istri kek mau punya suami. Gue gak takut. Gue akan berusaha mencicipi tubuhnya"
"Oke bos, semangat bos. Kita harus atur strategi dulu"
Melihat win yang keluar dari kamar mandi membuat dua orang itu gelagapan mencari tempat bersembunyi.
Win segera menemui anak sulung dan suaminya yang menantinya.
"Yah.. Zeze ngantuk. Pulang yuk ayah"
"Oke ayo pulang"
Setelah di rumah, zeze ditemani bright untuk tidur siang sedangkan gavin saat ini berada dikamarnya yang biasa gavin tempati ketika pulang.
Win pun berniat untuk membicarakan semuanya pada gavin hari ini juga karena dia tidak mau menunda-nunda lagi.
"Gavin, papi boleh masuk"
"Boleh pi"
"Gavin, papi mau bicara sama kamu. Ini adalah hasil kesepakatan papi dan ayah"
"Tentang apa pi"
"Gavin pindah sekolah disini ya sayang sama adik kamu"
"Memangnya kenapa pi, kalau Gavin tinggal bersama oma davi"
"Papi dan ayah ingin dekat sama gavin setiap hari tanpa menunggu hari sabtu dan minggu saja"
Gavin menjadi tak tega ketika melihat papinya menunduk sedih kemudian memeluknya hangat.
"Maafin Gavin ya pi, ya udah Gavin mau pindah sekolah disini"
"Makasih ya sulungnya papi. Hari senin besok, papi yang akan antar kamu ke sekolah untuk mengurus kepindahan kamu"
"Okay papi"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Death Note Pt.2
Random🔞🔞🔞MENGANDUNG ADEGAN DEWASA, KEKERASAN DAN HOMOSEKSUAL Hanya sebuah kisah kelanjutan dari keluarga psikopat dan si anak Indigo yang kini hidup bahagia bersama anak-anaknya. Akankah rumah tangga mereka berjalan mulus atau justru banyak hambatan d...