Hari ini adalah hari Kamis, hari dimana Gavin akan mengikuti turnamen basket yang akan diselenggarakan di sekolahnya.
Win terlihat sibuk mempersiapkan semua kebutuhan putranya. Setelah selesai, win mengantar kedua anaknya ke sekolah.
Mereka tak menggunakan kendaraan apapun karena memang jarak sekolah dan rumahnya yang tak terlalu jauh.
Sedangkan bright saat ini sudah berangkat ke kantornya. Akhir-akhir ini suaminya itu sangat sibuk setelah mendapatkan proyek besar pembangunan mall di luar kota.
Kini win dan kedua anaknya sudah berada didalam lapangan basket indoor bersama wali murid lainnya yang juga turut menyaksikan putra mereka untuk bertanding Basket hari ini.
"Pi, papi sama zeze disini dulu ya. Gavin akan berkumpul dengan teman-teman dulu. Terus mau ganti baju sambil menunggu lawan datang"
"Iya, semangat ya anak papi. Sini cium dulu"
"No papi, Gavin sudah besar. Ini disekolah"
"Hmm anak papi sudah besar ya sekarang. Takut dilihat pacarnya ya"
"Enggak papi, Gavin bercanda. Ya udah ya pi. Gavin kesana dulu"
"Oke sayang"
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya para tim basket pun memasuki lapangan. Win sedikit terharu ketika melihat anaknya yang sudah tumbuh menjadi anak remaja yang tampan kini berdiri di lapangan basket menggunakan seragam basket birunya.
"Perasaan baru kemaren papi berjuang melahirkan kamu. Sekarang kamu sudah besar nak. Papi ingat bagaimana dulu pas masa hamil kamu. Kamu harus menanggung racun yang masuk kedalam tubuh papi. Kamu anak yang kuat vin, kamu anak kebanggaan ayah dan papi. Kamu hadir disaat yang tepat nak. Meskipun hubungan ayah dan papi untuk hadirin kamu adalah sebuah kesalahan tetapi kamu adalah buah cinta pertama kami nak. Papi ingat bagaimana dulu ayah kamu menjadikan papi hanya sebagai budak sexnya. Hingga kamu hadir diantara kita dan siapa sangka jika kami pernah bertemu sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Death Note Pt.2
Random🔞🔞🔞MENGANDUNG ADEGAN DEWASA, KEKERASAN DAN HOMOSEKSUAL Hanya sebuah kisah kelanjutan dari keluarga psikopat dan si anak Indigo yang kini hidup bahagia bersama anak-anaknya. Akankah rumah tangga mereka berjalan mulus atau justru banyak hambatan d...