Special Chap👻

328 36 19
                                    

Jam sudah hampir menunjukkan waktu tengah malam. Tetapi anak sulung dari bright dan win ini masih setia terjaga untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Gavin lupa karena sedari pulang sekolah, dia sibuk bermain dengan kedua adiknya. Dia baru menyadari jika ada tugas ketika selesai makan malam dan membereskan bukunya untuk dia masukkan ke dalam tasnya.

Lampu kamar Gavin sengaja dia matikan dan hanya menggunakan lampu belajar saja karena dia tidak mau jika kena omelan papinya perihal dia lupa mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Gavin saat ini sudah memasuki jenjang kelas 1 SMA dan sekolah di sekolah yang berbeda dari zeze.

"Semangat pin, bentar lagi selesai hoaaammm"

Rasa kantuk mulai menyerang remaja berusia 16 tahun ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa kantuk mulai menyerang remaja berusia 16 tahun ini. Matanya sudah memerah karena memang dia tidak tidur siang. Pekerjaan rumah matematika dan fisika membuat kepalanya ingin meledak saja melihat angka.

Gavin sama seperti papinya yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Namun, tetap saja yang namanya diserang kantuk maka angka hanya diam saja bisa menjadi bergoyang-goyang.

Banyak makhluk tak kasat mata yang mengintip Gavin belajar di jendela kamarnya bahkan ada juga yang bermain-main di ranjangnya bak trampolin. Namun Gavin bodo amat dan memilih untuk menyelesaikan tugasnya keburu pagi menjelang dan keburu ketahuan papinya.

"Hoaam.... Ahh aku ngantuk sekali. Tinggal 5 loh padahal. Ayo dong kalian jangan nari-nari. Gapin pusing"

Begitulah dia menyebut dirinya bukan dengan kata Gavin tapi lebih nyaman pakai P bukan V kata dia.

Karena terlalu mengantuk akhirnya Gavin memilih untuk mencuci mukanya terlebih dahulu lalu kembali mengerjakan tugasnya dengan semangat. Dalam waktu sekejap, soal yang  berada di depan Gavin berhasil dia kerjakan dengan sempurna.

"Yes... Selesai.. Terimakasih pin sudah berjuang"

Gavin selalu memberi apresiasi kepada dirinya sendiri setelah dia berhasil melakukan sesuatu.

Setelahnya dia memasukkan bukunya kedalam tas lalu menuju ranjang. Karena merasa haus, Gavin mengambil gelas minum yang berada di meja nakas samping ranjangnya. Namun sayangnya airnya habis.

"Hufftt.. Kosong. Terpaksa deh harus kedapur.. Aihh malasnya"

 Aihh malasnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Death Note Pt.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang