Pukul 10.00 tepat, win sudah berada didalam ruang operasi dan menunggu dokter hika mempersiapkan segalanya.
"Mas sakit mas perutku mas hiks. Usapin dulu ya mas hiks"
"Iya sayang, sakitnya udah banget banget banget ya sayang hmm"
"Iya mas aww hiks udah diujung baby kayaknya mas hiks"
Bright dengan telaten terus mengusap perut buncit yang berisi anaknya dengan lembut dan memberi kata-kata penenang kepada bayinya.
"Nak, sabar ya nak. Sebentar lagi kita akan bertemu. Kuat ya nak sama papi. Jangan buat papi kesakitan ya nak. Kasihan papi"
Dokter hika kemudian meminta bright untuk mendudukan suaminya guna melakukan bius epidural. Win sudah tak seheboh saat lahiran pertama dan keduanya.
Dia hanya memejamkan mata saja di pelukan suaminya merasakan nyeri ketika injeksi mulai menyentuh kulit bagian tulang belakangnya.
"Sakit ya sayang"
"Hmm lumayan mas.. Seperti digigit semut. Semut purba tapi aw"
Dokter hika kembali meminta bright untuk merebahkan tubuh suaminya kemudian dokter hika membuka baju pasien win di bagian perutnya lalu menutup dengan kain berlubang yang memperlihatkan perut buncit win.
"Sudah siap melihat baby kalian? Jangan lupa ajak bicara ya bright suaminya"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Death Note Pt.2
Random🔞🔞🔞MENGANDUNG ADEGAN DEWASA, KEKERASAN DAN HOMOSEKSUAL Hanya sebuah kisah kelanjutan dari keluarga psikopat dan si anak Indigo yang kini hidup bahagia bersama anak-anaknya. Akankah rumah tangga mereka berjalan mulus atau justru banyak hambatan d...