Chapter 16: Kasus di Perpustakaan, Part 2

352 47 11
                                    

"Namaku Hideyoshi, pacar Minami. Kami baru menjalin hubungan selama tiga minggu. Belum banyak yang kutahu soal dia. Saat rak itu mengenainya tadi, aku berusaha untuk menariknya, tapi aku gagal...."

"Baiklah." Totomaru mencatat semua pernyataan Hideyoshi dan menatap Takeru, "Bagaimana dengan anda?"

"Namaku Takeru, sebenarnya aku kenalan lamanya Minami. Kami pernah bertetangga sebelum dia kuliah. Saat rak itu jatuh, aku berada di dekat pintu depan. Kurasa itu karena rak nya tidak seimbang."

"Apa anda satu-satu nya penjaga perpustakaan ini?"

"Tidak, perpustakaan ini dibuat berdasarkan kerjasama dengan beberapa warga yang bersedia bergantian menjadi penjaga nya. Kebetulan hari ini adalah jadwalku."

Totomaru selesai mengintrogasi mereka dan kembali ke TKP. Di sana, para petugas Forensik tidak menemukan apapun yang aneh.

"Detektif Isshiki, kau menemukan sesuatu?" tanya Ron.

"Tidak, pernyataan mereka tidak ada yang terdengar aneh." Totomaru menyerahkan buku catatannya.

"Sayang sekali." ujar Ron. "Omong-omong, bagaimana jika kita melihat rekaman CCTV itu?"

Ron menunjuk kamera CCTV yang berada di sudut ruangan.

"Apa kau pikir ini pembunuhan?" bisik Totomaru.

"Ya, 100%. Jika aku bisa melihat kejadian itu, mungkin cara 'itu' adalah hal yang bisa dilakukan oleh pelaku."

Mereka semua pun melihat rekamannya. Jika benar-benar tidak ada yang janggal, kejadian itu akan tercatat sebagai kecelakaan.

Di kamera CCTV, terlihat bahwa Hideyoshi melihat-lihat rak buku kosong itu, sementara Minami sibuk memilih buku dari rak yang ada di depan rak kosong tersebut.

Ketika Hideyoshi hendak menghampiri Minami, mendadak rak buku kosong di belakang mereka terjatuh.

Hideyoshi yang menyadari jatuhnya rak itu ikut menarik Minami ke samping untuk menghindar, namun ia terlambat. Alhasil, kepala Minami terbentur pinggiran rak dan ia tewas.

Karena getaran dari jatuhnya rak itu, kamera CCTV itu jadi bergeser dari tempatnya dan tidak merekam hal yang terjadi selanjutnya.

"Ck, kamera ini kabur." komentar Ron. "Aku jadi tidak bisa melihat dengan jelas benda itu."

"Benda apa yang kau bicarakan?" Totomaru berbisik karena penasaran.

"Benda yang di pakai pelaku. Kau tidak menyadarinya?" balas Ron.

Totomaru berpikir sejenak lalu menggeleng.

"Mau bagaimana lagi. Akan kujelaskan." Ron membawa Totomaru ke pojok perpustakaan dan menjelaskan semuanya.

Totomaru terkejut ketika mendengar trik yang dipakai pelaku.

Ron menyengir, "Sekarang saatnya kau beraksi, Detektif Isshiki."

Totomaru pun melakukan hal seperti biasanya.

Ia pun membuka deduksinya, "Pertama, saya ingin menyampaikan bahwa saya sudah tahu siapa pelaku dibalik kejadian ini. Namun, saya belum mengetahui motifnya."

Hideyoshi dan Takeru menatapnya dengan serius, "Siapa pelakunya?"

"Anda pelakunya, Hideyoshi-san."

Hideyoshi terkicep mendengarnya.

"Rak kosong itu ringan karena tidak ada buku yang menahan beratnya dan memiliki paku yang mencuat. Anda bisa memakai benang dan semacamnya untuk menarik rak itu agar tumbang. Buktinya adalah ketika anda berjalan maju, rak itu ikut tumbang."

"Kalungmu indah sekali walaupun terbuat dari tali biasa." Ron berhasil membuat bulu kuduk Hideyoshi merinding karena muncul tiba-tiba dari belakangnya.

Tanpa kata permisi, Ron melepas kalung itu dan memberikannya pada salah seorang petugas Forensik.

"Memang benar, tali ini terlihat agak kusut seperti baru dililitkan pada sesuatu." balasnya.

"Ya, benar." Hideyoshi mengakui perbuatannya setelah mengambil nafas dalam.

"Sekarang bagian penting yang belum terisi adalah motif. Apa ada alasan dibalik perlakuan anda terhadap Minami-san?" tanya Totomaru.

"Akan kuberitahu di kantor Polisi saja." Hideyoshi menyerahkan kedua tangannya untuk diborgol.

"Kenapa tidak kau bayar di sini saja? Bayar kematiannya dengan kematianmu. Ayolah, masih banyak rak kosong di sini."

Totomaru menoleh, ia seketika panik melihat mata Ron yang bersinar.

Meskipun tangannya telah terborgol, pergerakan Hideyoshi tetap menjadi liar dan berjalan mendekati salah satu rak kosong.

"Hentikan dia!"

Dengan bantuan semua orang di sana, Hideyoshi berhasil dihentikan dan dibawa dengan selamat.

"Pelakunya selamat.... syukurlah. Aku benar-benar harus sembuh secepatnya." ujar Ron.

"Kudengar kalau Dr. Mofu bersedia untuk membantumu. Apa itu benar?" tanya Totomaru.

"Benar. Sekarang dia sedang berusaha mencoba membuat penawarnya. Walaupun obat yang dibuatnya akan ada efek sampingnya, setidaknya aku tidak akan membahayakan nyawa orang lain."

Totomaru mengangguk, ia menerima semua keputusan Ron.

Keesokan harinya, Totomaru datang berkunjung seperti biasa dan memberitahu motif Hideyoshi.

"Ternyata wanita itu telah menjebaknya dan mengambil tabungan keluarga Hideyoshi diam-diam. Haha, licik sekali!"

"Aku pernah dengar kalau wanita adalah makhluk penuh pesona yang berbahaya...."

"Hahaha! Aku tidak bisa membenarkan perkataanmu sepenuhnya. Pria juga bisa mempesona, iya kan? Contohnya dirimu."

Totomaru hampir terjungkal mendengarnya.

"....bedanya adalah, walaupun mempesona, kau tidak berbahaya."

Padahal dia sendiri lebih mempesona, duh. batin Totomaru.

*Referensi: Detective Conan filler ep (INT 1166)

My Biggest Mystery [Kamonohashi Ron x Isshiki Totomaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang