Chapter 19: M Family Case, Part 1

341 38 2
                                    

M Family, nama organisasi yang sedang Ron dan merebut haknya untuk mendapatkan lisensi detektif nya. Organisasi ini berisikan anggota Keluarga mereka yang telah dilakukan turun-temurun untuk melakukan tindak kejahatan.

Melawan mereka seorang diri bukan hal yang mudah, karena selain kecerdasan, mereka juga mempunyai senjata-senjata illegal yang berbahaya.

Suatu hari, Ron menemukan jejak mereka melalui sebuah kasus pembunuhan berantai. Disana, ia mendapat secarik kertas berisikan pesan untuknya. Totomaru yang ikut terseret dalam kasus itu mau tidak mau akhirnya mengikutinya.

"Ron, mereka menyeretmu kemana kali ini?" tanya Totomaru.

Ron melihat lokasi yang telah ditentukan oleh si Bos organisasi. "Kantor Polisi Metropolitan dalam bahaya, Toto. Entah apa yang akan mereka lakukan, tapi kuharap kau dapat memperingatkan semua yang ada di tempat kerjamu. Berhati-hatilah."

"Kau juga, Ron. Target mereka yang sebenarnya adalah dirimu."

"Benar."

Waktu berlalu dan sekarang musim panas.

Di tempat surat kantor, Amamiya menemukan secarik kertas tanpa amplop dan hanya bertuliskan satu kalimat.

'Bersiaplah, akan ada banyak korban dalam sekejap jika kalian gagal.'

Amamiya menggertakkan giginya, ia segera mengumpulkan seluruh anggotanya beserta Divisi penjinak bom.

Setelah terkumpul semua, mereka diperlihatkan surat ancaman dari pengirim anonim itu.

"Kalimat 'akan ada banyak korban dalam sekejap' membuatku khawatir bahwa itu adalah bom. Jadi aku meminta Divisi penjinak bom untuk bergabung." jelas Amamiya.

Wanita berambut hitam itu menggigit bibirnya, dahinya berkerut tanda ia tak tenang.

Dengan dibagi menjadi beberapa pasukan, para Polisi pun dibubarkan untuk meningkatkan penjagaan di kota.

Ron yang melihat banyak mobil Polisi melintasi rumahnya pun menelpon Totomaru tanpa ragu.

"Toto, ada apa?!"

"Kami mendapat ancaman dari sebuah surat anonim. Amamiya-senpai mengira bahwa akan ada yang membawa bom ke kota."

"Toto... ini bisa saja lebih buruk. M family bisa jadi adalah dalangnya."

Totomaru terkesiap, ia ingat bahwa target mereka selanjutnya adalah kantor Polisi Metropolitan.

"Dengan menjadikan warga kota sebagai 'sandera', tentu saja itu bisa memancing semua anggota kepolisian." jelas Ron. "Toto, beritahu lokasimu! Aku kesana!"

Tidak butuh waktu lama bagi Ron untuk menjumpai Totomaru.

"Toto, apa kau menemukan hal yang mencurigakan?"

"Tidak, semuanya masih aman."

Baru saja mengatakan hal itu, mendadak ada panggilan dari markas pusat.

Mereka mendapat pesan kedua dengan bunyi; 'Di temani para bintang, bunga-bunga indah itu tidak akan mekar tanpa penonton.'

Semua petugas berpikir sekeras mungkin apa maksud dari pesan itu.

"Penonton yang di maksud dalam pesan itu... mungkinkah para warga?" Totomaru menatap Ron.

"Bisa jadi. Menurutku musuh kita ingin mengumpulkan warga dan melakukan hal yang tidak akan kita duga."

Ron berpikir sejenak sebelum melanjutkan, "Toto, dalam waktu dekat, apa ada suatu acara yang diselenggarakan pada malam hari?"

"Hmm... kurasa festival musim panas."

"Itu dia!"

Ron mengambil alih panggilan dan berkata, "Periksa semua persediaan kembang api untuk festival musim panas!"

"Ha-, KAU KAMOO! Kenapa kau bisa berada di panggilan?! Warga biasa tidak boleh membahayakan diri!" balas Amamiya.

"Kita bicarakan itu nanti! Sekarang yang terpenting adalah keselamatan seluruh kota!" seru Ron.

Mendengar hal itu, mereka akhirnya membiarkan Ron untuk memberi arahan dengan syarat tidak boleh bertindak berlebihan.

Setelah melepaskan pasukan besar, mereka mendapati banyak bom di dalam tempat penyimpanan kembang api.

Tak bisa dipungkiri bahwa Ron menjadi bantuan besar bagi mereka.

Namun meski semua bom telah di amankan, raut wajah Ron masih menyimpan kekhawatiran.

"Ada apa, Ron?" tanya Totomaru.

"Aku hanya berpikir untuk apa mereka mengirimi pesan dan lokasi pasti dari rencana berbahaya mereka. Mereka pasti masih merencanakan hal lain."

Ron menatap puluhan bom yang dibawa para petugas kepolisian, "Padahal seharusnya mereka hanya mengincarku. Kenapa harus melibatkan orang sebanyak ini...? Jika salah langkah, maka...."

Totomaru tertegun, ia dapat melihat dengan jelas tangan Ron yang gemetar.

"Tidak apa-apa, Ron. Lagipula, menangkap penjahat yang berkeliaran adalah tugas Polisi." Totomaru menangkup tangan Ron yang gemetar, "Kau tidak sendiri."

Ron menatap Totomaru, sendu.

Jika aku gagal mendeduksi satu kali saja, semuanya bisa berakhir....

Dalam kesunyian malam, timer bom yang berada di dekat mereka tiba-tiba menyala.

Telinga Ron yang menangkap bunyi itu segara mengecek, dan betapa kegetnya ia ketika bukan hanya satu atau dua, tapi semua bom itu menyala sekaligus.

"SEMUANYA PERGI DARI SINI!" Ron berteriak sekencang yang ia bisa sambil berlari menjauh dari tempat itu.

Para petugas yang melakukan penjagaan seketika menjauh dari sana.

"CEPAT! HANYA TERSISA 10 DETIK LAGI!"

Sambil berlari, Ron berpikir, Bom tadi adalah tipe yang bisa di aktifkan jika pengendalinya ada dalam jaraknya dekat... Itu berarti...!

10 detik berlalu dan ledakan besar benar-benar terjadi.

Mereka beruntung, tidak ada satupun korban.

Dalam kerumunan yang dipenuhi wajah panik tadi, Ron menandai satu orang yang mencurigakan.

"Jangan bergerak." tanpa ragu, Ron menahan orang yang ia curigai itu.

"Hei apa-apaan-?!"

"Toto, cepat geledah dia!" perintah Ron pada orang yang masih ngos-ngosan di sampingnya.

Totomaru yang sebenarnya kebingungan tidak bertanya dan langsung melakukan apa yang di katakan Ron.

"Permisi." Totomaru menggeledah mulai dari pakaiannya hingga perlengkapannya.

"Apa kau menemukan semacam remot, Toto?"

"Ada." Totomaru menunjukkan remot yang ukurannya tidak lebih besar dari tangannya.

Ron mulai melakukan interogasi di tempat.

"Sekarang jelaskan hal ini. Apa kau punya hubungan dengan M Family?"

Tubuh pria yang mereka tangkap seketika bergetar, wajahnya mendadak pucat.

"Tamatlah riwayatku...."

Setelah mengatakan kalimat itu dengan suara lirih, Ron dan Totomaru bisa melihat dengan jelas ada peluru yang menembus tubuhnya dari belakang.

Mata Totomaru melebar, ia mencoba segala cara untuk menyelamatkannya, bahkan sampai menelpon ambulan.

Namun usahanya sia-sia, pria itu sudah tak bernyawa.

Di sisi lain, Ron memperhatikan sekitarnya, mencoba melihat pelaku dibalik ini semua. Ia mencoba mencari celah dan petunjuk, sekecil apapun itu.

Saat itulah, dia menemukan secarik kertas yang berisikan pesan.

"Tangisan bukan selalu hal buruk, sukacita dan dukacita bisa berasal dari tempat yang sama. Jika kau gagal hingga tengah malam, maka bersiaplah untuk melihat banyak orang berduka."

My Biggest Mystery [Kamonohashi Ron x Isshiki Totomaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang