My Biggest Mystery [Kamonohashi Ron x Isshiki Totomaru]

Chapter 13: Lucid Dream

Lucid Dream:
adalah kejadian dimana kita tahu bahwa kita tertidur dan bermimpi.

***

Cerita kali ini terinspirasi dari Kamen Rider W (Ep 29-30: Nightmare Memory)

POV Ron:

"...Ron,"

Aku menggeliat di bawah selimutku saat kudengar ada yang memanggilku, mataku terasa berat untuk dibuka.

"Ron!"

Suara itu semakin kencang memanggil namaku.

"Ron, sudah pagi. Kau punya dua kasus yang belum terselesaikan."

Pemandangan pagi itu terlalu menyilaukan. Aku pada akhirnya mengucek mata beberapa kali sampai aku melihat dengan jelas wajah yang membangunkanku.

Sosok itu mengenakan piyama dengan motif platypus. Postur tubuhnya lebih pendek daripada tubuhku. Aku hampir tak berkedip begitu menyadari siapa yang ada di depanku saat ini.

"Toto...?!"

Pantas saja aku merasa suaranya tidak asing.

"Apa?" itu reaksinya.

"Kau kenapa disini?" tanyaku.

Apa-apaan dengan piyama itu?! Sungguh, ini seperti dia tinggal bersamaku disini.

Aku menunggu jawabannya.

Dia menggaruk rambutnya yang terlihat kusut, lalu mengatakan, "Maaf karena membangunkanmu terlalu awal. Tapi kau sudah janji kalau akan mengajakku jalan-jalan setelah kasus ini selesai."

Aku jadi bingung, "...ha?"

"Klienmu semakin banyak sejak kau aktif mengelola bisnis sebagai Detektif. Aku ikut senang, tapi.... aku juga kesal karena kau jarang punya waktu untukku."

Ya ampun, situasi macam apa ini?? Bukannya lisensi Detektifku masih ditahan?! Toto, aku tidak mengerti apa maksudmu...!

Mataku mencari-cari petunjuk di sekitar kamarku.

Meskipun ukuran kasurnya lebih besar, tapi ruangan tempatku bangun, jelas adalah kamarku. Aku masih berada di apartemen. Jendela, lantai, dinding, semuanya sama persis. Namun ada satu hal yang membuatku tak berkedip.

Foto yang dipajang di sebuah meja kecil.

"Toto, foto itu...." jariku agak gemetar saat menunjuknya.

"Ada apa? Kau ingin foto itu dipindah?"

"Tidak, bukan begitu...."

Karena penasaran, aku beranjak dan meraih foto itu. Aku dapat merasakan kedua pipiku seketika terasa panas. Jantungku menderu makin cepat.

Foto itu berisi salah satu dari keajaiban yang kuimpikan.