Selesai urusannya dengan Yoongi, Baby memutuskan pergi dari gedung Hybe.
Baby memutuskan untuk sekalian mencari makan di sekitaran gedung Hybe.
Tapi langkah Baby terhenti di loby Hybe dikarenakan pintu keluar di penuhi oleh awak media.
Ternyata benar, skandalnya dengan Yoongi semakin rumit.
"Yeoboseyo..."
"Oppa aku tak bisa keluar gedung ini"
"Hah? Ooh.. ya aku mengerti, kau ada di mana sekarang?"
"Di loby"
Setelah itu tak terdengar lagi suara dari ponselnya.
"Ya Allah, rumit banget idup gue" gumam Baby lelah.
Ia sibuk merutuki nasibnya sampai akhirnya tepukan di pundaknya membuatnya terkejut.
"Ayo aku antar!"
"Jangan! Aku tidak mau masalah ini semakin rumit"
Yoongi mendesah lelah karena sikap Baby yang seperti inilah yang membuatnya kerepotan.
Baby terlalu menghawatirkan banyak hal, padahal yoongi sudah menawarkan kemudahan.
"Baiklah tunggu sebentar!"
Tak lama setelah itu Yoongi kembali dengan topi dan masker juga Hoodie yang entah milik siapa.
"Pakai ini!"
Baby mengangguk dan cepat-cepat memakainya.
"Baiklah, aku pulang. Oppa jangan lupa makan, ne!" Ingatnya dengan tersenyum.
Yoongi mengangguk dengan netranya yang terus mengawasi kekasihnya keluar gedung Hybe dengan kepala sedikit menunduk, ia memastikan kekasihnya keluar dengan aman.
Lalu berbalik kembali masuk kedalam gedung setelah Baby tak terlihat lagi.Sedangkan Baby terus berjalan senormal mungkin agar awak media tidak curiga kepadanya.
Seharusnya penampilannya bisa menyembunyikan identitasnya.
Bukannya percaya diri atau apa, tapi ia hanya mengantisipasi saja.Ia tak mau membuat dirinya sendiri kerepotan dengan media korea yang menurutnya lebih mengerikan.
Sebenarnya yang mengerikan bukanlah medianya, tapi para peminat media itu yang mengerikan.
Jika media hanya mencari bahan berita, maka tidak dengan penikmat media.
Mereka bersikap seolah mereka eksekutor, seolah mereka juri yang berlomba-lomba untuk menjatuhkan target mereka seolah mereka yang paling sempurna dan tidak menerima kecacatan seorang publik figur.Sungguh mengerikan.
Setelah Baby memastikan dirinya sudah menjauh dari gedung hybe, Baby segera melepas topinya dan menggantikannya dengan tudung hoodie, ia membiarkan maskernya masih menutupi wajahnya agar tidak di kenali.
"Bukan negara gue, tapi gue yang repot" keluhnya sepanjang kakinya melangkah.
"Salah gue juga sih" dengusnya. Lagi!
Hari ini Baby rasa dirinya banyak mengeluh.
Beberapa lama setelah berjalan cukup jauh melewati pertokoan yang berderet di sepanjang jalan, kini perutnya terasa lapar, Baby memutuskan berbelanja bahan makanan saja dan memasaknya di apartemen.
Ia tak mau ambil resiko akan tertangkap media jika ia makan di luar, bagaimanapun juga keadaannya masih kacau.
Namun naas ketika hendak menyebrang menuju covinience store di sebrang jalan, Baby yang pikirannya sepenuhnya kacau tak menyadari jika ada mobil yang melaju kearahnya.
Hingga suara gesekan aspal dengan ban menimbulkan decitan yang menyadarkan Baby jika nyawanya dalam bahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL||MYG (REVISI SETELAH TAMAT)
Romans"Jika saja takdir tidak bermain,apa aku akan tetap bertemu denganmu?" A/n:cerita ini murni dari imajinasi penulis, tolong hargai dengan tidak memperbanyak atau meniru sedikit atau banyak bagian dari cerita ini. Thankyou