Baby melenggangkan kaki dengan santai dikeramaian kota Seoul dengan tangannya sibuk membalas chat dari Elia yang menanyakan keadaanya.
"Laper." gumam Baby sembari celingukan di sepanjang jalan yang di lewatinya.
"Kalo tau susah gini cari makan, harusnya gue mau aja dianter Nara tadi." gerutunya.
Ada sedikit rasa sesal ketika Baby menolak tawaran Nara ketika menawarkan mengantarnya berjalan-jalan,karena memang itu tugas Nara.Bukan apa-apa,Baby hanya ingin menikmati waktunya sendiri tanpa membagi fokus ke hal lainnya.
Baby yang merasa perutnya semakin tidak bisa di ajak kompromi pun mempercepat jalannya sembari celingukan mencari tempat makan yang sekiranya halal, tapi jika bisa Baby ingin yang benar-benar ada label halalnya.
Sedikit sulit sih tapi Baby tidak akan menyerah.
Karena tidak memperhatikan jalan, Baby menabrak seseorang yang menurutnya aneh.
Bagaimana tidak, kemeja oversize hitam, topi bucket hitam, celana hitam juga masker hitam di pagi menjelang siang.
Aneh bukan?
"ah.. Mianhe...sorry,aku tak memperhatikan jalan." Baby meminta maaf dengan membungkuk beberapa kali dengan bahasa yang tercampur antara korea dan inggris.
Laki-laki didepannya hanya berdecak, sedangkan Baby membolakan matanya ketika melihat kopi yang dibawa laki-laki tersebut tumpah kejalanan.
"Maafkan aku, biar ku ganti kopimu." tawar Baby menyesal.
Si lelaki ingin menyela untuk menolak tapi seketika terdiam ketika melihat wajah cantik Baby, sedangkan Baby yang menatap lelaki didepannya terdiam mengira jika lelaki tersebut setuju.
"Tunggu disini, aku segera kembali" ujar Baby tergesa, Baby pun berlalu ke kedai kopi yang tak jauh dari tempat ia dan lelaki tersebut bertabrakan.
Sedangkan si lelaki masih menerka-nerka, benarkah wanita yang baru yang sama dengan seseorang yang ada dipikirannya akhir-akhir ini? Dan apakah wanita tadi tidak mengenalinya?
Si lelaki memutuskan menunggu untuk memastikan, meskipun presentase kemungkinannya kecil juga ia mungkin salah mengenali tapi apa salahnya memastikan.
10 menitpun berlalu Baby kembali ketempat yang tadi dengan membawa dua cup kopi yang masih mengepulkan Asap dan paperbag yang menggantung, ia segera bergegas menyerahkan salah satunya kepada lelaki yang kini tengah duduk di bangku pinggir jalan yang tersedia disana.
"Aku benar-benar meminta maaf atas kecerobohanku, tuan. Salahku yang tidak melihat jalan" ujar Baby sekali lagi dengan menyerahkan satu cup kopi.
"ah iya, aku juga membeli roti untukmu sebagai permintaan maafku." lanjutnya menyerahkan paperbag."ah.. Ne,seharusnya tak perlu seperti ini,tapi terimakasih" jawab si lelaki lebih ramah dari yang tadi, dan matanya tertuju pada tulisanan di nama pemesan dan note di cup kopi yang di pegang, mata lelaki tersebut melebar sepersekian detik lalu kembali normal.
Dan Geezzzzz...
Apa itu tadi, deep voice lelaki didepannya mengapa begitu nyaman ditelinga,tak sadar, Baby pun membeku.
"sepertinya kau bukan orang sini, bahasa Koreamu kurang begitu lancar"tutur si lelaki.
Baby seketika tersadar dari keterpesonaanya dan merutuki dirinya sendiri.
"a-ah ne.. Aku dari Indonesia"jawab Baby seadanya.
"ah.. Ya" si Lelaki menganggukkan kepalanya.
Baby yang melupakan tujuan awalnya mencari tempat makanpun kembali mengingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL||MYG (REVISI SETELAH TAMAT)
Romansa"Jika saja takdir tidak bermain,apa aku akan tetap bertemu denganmu?" A/n:cerita ini murni dari imajinasi penulis, tolong hargai dengan tidak memperbanyak atau meniru sedikit atau banyak bagian dari cerita ini. Thankyou