Yoongi berlari tergesa-gesa memasuki apartemen Baby.
Ia berlari dengan senyum tipis sembari menggenggam erat kotak di tangannya.Ia memasukkan kombinasi angka di pintu apartemen Baby, ia masuk dengan tetgesa-gesa.
"Cagiya... Baby.." serunya tak sabaran, tapi ia tak menemukan keberadaan Baby.
Perasaannya tak menentu, harusnya Baby tidak bisa pergi jauh mengingat kondisi kaki Baby.
"Cagiya... kau dimana?" Serunya lebih keras.
Ia mencari di dapur tidak ketemu, di balkon juga tidak ada.
Terakhir ia memasuki kamar Baby tapi juga tak menemukan Baby.
Hingga ia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi milik Baby.
Ia mendekat kearah pintu dan mengetuknya.
Tapi tak ada sahutan.Yoongi mengulanginya lagi lebih keras tapi tetap sama.
"Cagi... buka pintunya!"
Masih tak ada sahutan.
"Buka pintunya atau aku rusak pintu ini!"
Tetap saja tak ada sahutan, Yoongi semakin panik ia mencoba membuka pintu kamar mandi tetap tidak bisa.
Hingga akhirnya ia memutuskan merusak pintu itu, ia menggunakan kursi baca yang ada di kamar Baby untuk memukul handel pintu hingga rusak.
Bruak....
Usahanya tidak sia-sia, pintu tersebut terbuka dengan pemandangan yang lebih mengerikan dari dugaannya.
Air dari kran wastafel terus mengalir.
Bathtube terisi air setengah dengan air berwarna merah juga Baby yang sudah terpejam damai.
Di bawah bathtube ada pisau buah tergeletak dengan bercak darah.
Yoongi melangkah kalut mendekati Baby, ia ketakutan, air matanya meluruh.
"Cagiya, ada apa denganmu?" Lirihnya namun tak ada sahutan dari Baby.
Dengan tergesa-gesa ia mengakat Baby, mengeluarkannya dari air yang penuh dengan darah dan meletakkannya di atas tempat tidur.
Yoongi mencari darimana sumber darah yang keluar, ia menyingkap baju bagian pinggang Baby, dan benar! Sumbernya dari sana, bekas luka yang tadi Yoongi lihat kini bertambah.
Yoongi menangis sembari berusaha menutup luka itu, ia tidak menyangka, Baby yang tadi membuka lukanya kepada Yoongi ternyata itu sumbu dari pemicu emosi Baby dan ledakan emosi tersebut berakhir dengan Baby yang kembali menyakiti dirinya sendiri.
Selesai dengan lukanya Yoongi semakin panik ketika badab Baby terus mendingin.
Yoongi cepat-cepat mengambil ponselnya untuk meminta tolong kepada manager bangtan agar datang keapartemen Baby untuk menolongnya.
Karena ia tak mungkin keluar membawa Baby dengan skandalnya yang masih simpang siur.
Ia tak mau semakin menambah masalah Baby."Hyung... hyungnim! Tolong aku!
Datang ke alamat yang aku kirim!" Pungkasnya tanpa mau repot-repot mendengar balasan dari managernya.Selang beberapa waktu manager Bangtan datang bersama Namjoon dan Jin.
"Hyung, ada apa?" Tanya Namjoon.
"OMO.... APA YANG TERJADI?" Seokjin terkejut dengan noda darah di sprei.
"Hyung-nim, tolong aku, bawa Baby kerumah sakit!"
"Pergilah ke rumah sakit dengan Namjoon dan Jin, aku akan membawa gadis ini kesana setelahnya."
Yoongi mengangguk, ia segera pergi dari sana ditemani Jin dan Namjoon menuju rumah sakit yang telah di tentukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL||MYG (REVISI SETELAH TAMAT)
Roman d'amour"Jika saja takdir tidak bermain,apa aku akan tetap bertemu denganmu?" A/n:cerita ini murni dari imajinasi penulis, tolong hargai dengan tidak memperbanyak atau meniru sedikit atau banyak bagian dari cerita ini. Thankyou