Tit...
Tit....
Bunyi EKG yang memekakkan telinga tak membuat Min Yoonvi berpindah tempat dari tempatnya berdiri sebelumnya.
Sudah terhitung lebih dari dua puluh empat jam sejak Baby oprasi kemarin guna menguras air dari paru-parunya juga menutup luka di lehernya, Baby sama sekali belum menunjukkan progres yang baik.
Nafas Baby yang melemah semakin memperparah remuknya hati Min Yoongi.
"Chagi-ya, harus kah kau tertidur seperti ini?"
Yoongi menggenggam tangan dingin yang biasanya selalu mencubitnya manja, atau mengelus ketika dirinya lelah.
"Jika cara menghindarmu dengan cara tertidur seperti ini, aku sangat terluka."
Tak terasa airmata Yoobgi menetes dan merembes kebalik masker medis yang dikenakannya.
Tangan Yoongi semakin erat tak kala melihat ujung mata Baby menitihkan air mata.
Yoongi membungkukkan tubuhnya untuk melihat dengan jelas apakah memang itu air mata Baby.
Dan ya, perlahan mata itu terbuka, hanya sedikit, namun mampu membuat Yoongi tersenyum.
"Hai.." sapanya rendah.
Ada nada gembira yang terselip, namun itu tak berlangsung lama karena Baby kembali menutup matanya.
Senyum Yoongi luntur di ganti kepanikan tak kala Baby tak kembali membuka mata.
Yoongi bergegas menakan tombol darurat hingga beberapa pekerja medis datang dan mengecek kembali kondisi Baby.
Yoongi di giring keluar dengan terpaksa, meskipun Yoongi memberontak namun demi keselamatan kekasihnya Yoongi tak mampu melawan, bahkan ia membuang masker medis dan pakaian khusus nya dengan kasar.
Bodyguardnya dengan sigap memberikan masker hitam dan topi Yoongi agar tidak ada paparazi yang mengetahui.
Meskipun seluruh lantai yang di gunakan Baby sudah di sterilkan olehnya, Yoongi tetap waspada apa salahnya.
Di luar ruangan, eomma dan hyungnya juga menungui Baby denhan perasaan sama cemasnya.
Langsung saja Yoongi mmenghambur kepelukan ibunya.
"Bersabarlah nak, eomma juga terluka melihat calon menantu eomma seperti ini." Hibur Ibu Yoongi menenanugkan, sejujurnya ibu Yoongi juga sama khawatirnya, namun seorang ibu harus lah tetap kuat agar anak-anaknya juga kuat.
"Apa yang terjadi di dalam? eomma terkejut ketika para medis masuk dengan tergesa-gesa."
Tanya Eomma Yoongi khawatir.Yoongi mendesah, ia memeluk ibunya lagi, meredam tangisnya agar tak ada yang melihat, meskipun percuma, punggungnya terguncang hebat menandakan jika ia juga menangis dengan hebatnya.
"Nak, berikan adikmu minum!" Titah ibu Yoongi kepada kakak Yoongi.
Geumjae pun mengangguk dan memberikan botol minum yang eomma Yoongi bawa sedari tadi.
"Berhentilah menangis, percaya lah kekasihmu akan baik-baik saja!" Tutur Gemjae yang sebenarnya tak tega melihat adiknya menangis.
Seingatnya, adiknya ini adalah lelaki yang jarang sekali menangis, tapi saat ini ia sudah menangis sesenggukan seperti anak kecil.
Ia jadi iba.
Eomma hanya menepuk punggung Yoongi agar anaknya tenang, serta membisikkan kata penenang agar Yoongi hatinya sedikit lega.
Suara pintu di buka mengalihkan atensi semua orang termasuk para bodyguard yang mendampingi Yoongi.
"Keadaannya sudah membaik, sebentar lagi akan di pindahkan ke ruangan yang disediakan"
Hanya itu yang dokter ucapkan namun membuat hati Yoongi lega.
Eomma Yoongi memeluk Geumjae senang, tak ada yang lebih membahagiakan di banding orang yang kita kasihi baik-baik saja.
********
Baby terlihat begitu lelap, seperti halnya orang tertidur biasa.
Wajah ayunya semakin hari semakin tirus.
Keadaannya mungkini sudah baik-baik saja namun Baby sama sekali tak membuka matanya.
Alam bawah sadarnya seperti menarik Baby semakin dalam kedalam mimpinya.
Yoongi yang semakin sibuk pun haruas mengorbankan waktu tidurnya agar ia bisa tetap menjenguk kekasihnya.
"Chagi-ya, aku tadi bertemu denga Kim Jille, dan dia terus menanyakan mu." Adunya, seperti hari-hari lainnya, Yoongi selalu menceritakan apa saja yang di laluinya.
Namunu Baby sama sekali tak merespon selain dada nya yang masih naik turun dengan tetatur.
"Kau tahu? Para penggemarmu selalu merecokiku dengan pertanyaan-pertanyaan tentangmu, bisa kah kau bangun dan menjelaskan kepada mereka bahwa kau baik-baik saja?" Ujar nya sekali lagi dengan nada yang antusias.
Yoongi menghela nafas.
"Aku selalu cemburu kepada Joshua, kenapa dia bisa mejadi sahabatmu, aku selalu kesal kepada Taehyungie, karena dia selalu menangis ketika mendengar bahwa kau belum mau bangun dan menemuinya" Yoongi mengelus kepala Baby dengan usapam lembut.
"Aku juga kesal dengan Wonwoo dan Scoups, karena mereka mencintaimu!" Lagi, Yoongi menghembuskan nafas kasar.
"Kesempurnaanmu membuat para lelaki ingin memilikimu juga." Kali ini Yoongi tersenyum cerah.
"Setelah kau bangun, aku akan langsung menikahimu, yeobo." Yoongi terkikik kecil setelah mengubah panggilannya.
Namun senyuman Yoongi lenyap.
"Lekaslah bangun!"
Yoongi menelungkupkan kepalnya di atas tangan Baby dan kemudian terlelap, karena sungguh saat ini jiwa dan raganya sangat lelah.
Lelah melebihi ia bekerja sebulan penuh tanpa henti.
Tak lama setelah itu, Baby membuka matanya, mengerjap pelan.
"Euh..." lenguhnya, ketika ia merasak badannya kaku.
Netranya terpaku pada rambut halus yang ia sudah hafal siapa pemiliknya.
"O-opp-a.." lirihnya.
Baby berusaha menggerakkan tangannya yang tertimpa kepala Yoongi.
Dan gerakan itu berasil membuat, Yoongi terbangun dengan sentakan yang membuaynya hampir terjatuh dari kursi.
Matanya membola tak percaya melihat pujaan hatinya menatapnya dengan intens.
"Ch-chagi, kau bangun?" Lirihnya dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
"A-air..."
Yoongi tersentak sadar, lalu bia bergegas mengansurkan gelas yang sebelumnya di beri sedotan agar memudahkan Baby minum.
Setelah Baby puas, Yoongi meletakkan gelas dan beranjak menakan tombol darurat agar dokter datang dan memeriksa Baby.
"Syukurlah... syukurlah... tuhan sangat baik kepadaku, tuhan mengabulkan doa ku." Ujar Yoongi sembari mengecupi tangan Baby dengan air mata yang meluruh.
Baby hanya tersenyum, dirinya jug tak menyangka jika ia selamat dari maut dan melihat Yoongi kembali.
Baby tak mau memikirkan apapun lagi, ia sejenak ingin menikmati waktunya dengan Yoongi.
Karena berjauhan dengan Yoongi pun terasa sangat menyiksa.
_____
Tbc.
Seperti biasa.
Tandai typo please.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL||MYG (REVISI SETELAH TAMAT)
Romance"Jika saja takdir tidak bermain,apa aku akan tetap bertemu denganmu?" A/n:cerita ini murni dari imajinasi penulis, tolong hargai dengan tidak memperbanyak atau meniru sedikit atau banyak bagian dari cerita ini. Thankyou