CHAPTER 11

51 14 2
                                    

Pagi ini Yuhwa tengah sibuk membersihkan rumah sementara Yusa. Semenjak teman akrab nya itu pergi meninggalkan dunia dan entah pergi kemana, Yuhwa sering bantu merapikan rumah Yusa. Bahkan teman-teman yang lain tahu apa yang Yuhwa kerjakan setiap lelaki tinggi itu memiliki waktu luang.

Sungguh, Ia masih benar-benar tidak bisa percaya dengan dunia parallel. Apa yang teman-temannya katakan selama ini masih terdengar seperti lelucon baginya.

Saking tidak percaya dengan apa yang terjadi, nyata nya selama ini diam-diam Yuhwa pergi tanpa sepengetahuan yang lain. Ia pergi untuk mencari Yusa karena di dalam benaknya, Yuhwa masih beranggapan bahwa Yusa itu hilang di culik oleh seseorang. Entah itu seorang perampok atau mungkin di culik dengan komplotan orang-orang penjual organ tubuh walau Yuhwa tidak ingin memikirkan hal yang satu ini.

Lelaki itu selesai membereskan area ruang tamu, ruang santai dan yang terpenting adalah area kamar Yusa. Ia tercenung sesaat sambil menatap ranjang kosong di hadapannya dengan tatapan nanar. Ia mengingat-ingat memori tentang kebersamaan dirinya dengan Yusa.

"Huh... Lo kemana sih, Sa?" Tanya Yuhwa pada dirinya.

Yuhwa melangkah mendekati ranjang kosong tersebut kemudian duduk di atas sana dan mulai merebahkan tubuhnya. Sambil menatap langit-langit kamar Yusa, Yuhwa berpikir, sebenarnya apa yang perlu di percaya dari dunia parallel?

Dunia parallel itu hanyalah fiksi bagi hidup Yuhwa. Orang waras mana yang percaya dengan adanya dunia parallel selain teman-temannya. Semenjak Yuhwa di terima bekerja di kantor pusat kota Outlaw dan mulai bertemu dengan Yusa, Aiden dan Marlo, di situlah awal mula dirinya selalu mendengar pembahasan mengenai dunia parallel.

Segala sesuatu pasti selalu di kait-kaitkan dengan dunia parallel bahkan mereka sampai membayangkan sedang apa diri mereka di dunia itu. Karena yang selalu Yuhwa dengar, dunia parallel adalah kebalikan dari dunia manusia. Misal, di dunia manusia Yuhwa sedang makan tapi di dunia parallel Yuhwa sedang sibuk berkutat di depan komputer kantor.

Sudah muak mendengar ketiga temannya membahas dunia parallel terus menerus, kini Ia malah berada di kota yang 'katanya' terhubung dengan dunia itu. Di tambah lagi Ia memiliki kenalan baru yang rupa-rupanya mereka semua juga percaya dunia parallel walau mereka berasal dari kota yang berbeda.

Sungguh di luar prediksi.

Yuhwa sampai berpikir kalau ini adalah sebuah kutukan baginya karena Ia tidak memercayai adanya dunia parallel. Lagi pula apa salahnya jika Ia tidak percaya dengan dunia tak nyata seperti itu?

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Alis Yuhwa mengernyit dan pikirannya menjadi buyar karena sederet dentingan notif yang terus menerus berbunyi dari ponsel.

Yuhwa mengeluarkan ponsel tersebut dari balik saku celana, berupaya melihat siapa yang mengirimkan dirinya pesan sampai sebanyak itu.

"ASTAGA! I-ini beneran?!!" Yuhwa memekik tidak percaya sambil menutupi bagian mulutnya saat Ia tahu bahwa si pengirim banyak pesan itu adalah Yusa.

Dalam hatinya Yuhwa sangat bersyukur saat melihat balasan pesan dari Yusa. Jujur, Yuhwa sangat ingin melontarkan banyak pertanyaan kepada teman dekatnya itu bahkan Ia juga berniat akan memarahi Yusa karena tidak menjawab pesan Yuhwa dari hari hilang nya Yusa.

Tapi segala niat itu Ia urungkan karena saat ini Yuhwa harus menjalankan tugasnya.

_________________________________________
Yusa
Online
_________________________________________

[✓] ARRIBA : DISTRUCTION OF THE CITY & THE BLUE BIRDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang