Ketika kau melakukan hal licik,
Maka sebenarnya ada orang yang jauh lebih licik.
Ketika kau cerdik dan pandai bermain taktik,
Maka sebenarnya ada orang yang jauh lebih cerdik dan pandai bermain taktik.Memohon atau meminta ampun,
Tidak ada yang dapat menyelamatkan.
Keduanya hanya merugikan.
Karena disini lah tempat kalian,
Disinilah tempat kalian untuk merasakan penderitaan,
Dari ulah seorang penguasa negara.Tidak ada satu pun yang tersisa,
Saat semuanya terungkap.___
Thanarus berdiri tepat di tengah pusat negara Propaganda. Seluruh wajahnya yang tertutup dengan kain berlambangkan anarchy guerilla beserta masker hitam dengan rantai X, tak gentar untuk terus berdiri tegap menunggu para kaki tangannya yang lain kembali membawa seseorang yang Ia tunggu-tunggu datang ke dunianya dan berlutut di hadapannya.
Di belakang Thanarus, terdapat ketujuh anggota nya yang mana anggota tersebut Ia beri nama Halcyon. Para anggota dan ketua tentunya membawa makhluk bumi—Manusia—untuk ikut serta dalam mendengarkan suatu pengakuan dari orang special.
Ouran yang menahan Yuhwa, Demetrian yang menopang tubuh lemas Yusa karena Yusa masih dalam keadaan tak sadarkan diri, Nereus yang menahan Gail, Helios yang menahan tubuh kekar milik Sandreas dengan berontakannya, Menoetes yang terus mencekal Alanta karena sesekali Alanta berusaha hendak menyerang dengan tinjuan, Aether yang menahan Marlo dan terakhir ada Himeros yang tengah mengunci pergerakan dua orang sekaligus—Arya dan Aiden.
Tepat di titik negara Propaganda, mereka semua berada di bawah langit gelap yang terhalang oleh sebuah benda bulat sempurna berukuran besar, melayang di udara, dan memiliki tali-tali yang mengikat di setiap sisinya.
"Ini kita lagi nunggu siapa?" Bisik Marlo pada Sandreas di sebelahnya.
"Gue gak tau. Tungguin aj—Arghh sialan! Gak usah nyekel leher gue!" Erang Sandreas ketika Helios menempatkan tangannya di leher Sandreas.
Ditunggu punya tunggu, sebuah portal muncul di hadapan mereka pada akhirnya. Menampakan kaki tangan Thanarus beserta satu orang yang tentunya mereka sangat kenal. Tak lupa dengan seekor burung berwarna biru yang semula berada di dalam kandang, kini terbang bebas keluar dan bertengger pada bahu Thanarus.
"Lepaskan Saya Thanarus!"
"K-kepala pemerintahan!?..." Lirih Arya tidak percaya.
Guido—adalah kepala pemerintah negara Django. Dia di lantik menjadi kepala pemerintah ketujuh setelah kepala pemerintah sebelumnya telah turun jabatan. Tentunya Ia bertugas untuk bertanggung jawab atas masyarakat nya di setiap kota jika terjadi masalah, namun Guido malah tidak bertanggung jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] ARRIBA : DISTRUCTION OF THE CITY & THE BLUE BIRD
FantasyKota Arriba kacau akibat ulah dari pemimpin dunia parallel. Namun, siapa sangka kalau semua perbuatan ini di picu bukan karena pemimpin dunia parallel itu saja. _______________________________________ 𝗮𝘁𝘁𝗲𝗻𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗮𝗿𝗲𝗮 ⚠️ Harsh words ⚠️Moh...