Disini lah Yuhwa berdiri. Ia sudah berada di depan rumah kediaman Halazia. Dengan perasaan yakin, Yuhwa melangkah kan kakinya untuk memasuki bangunan tersebut. Sebentar lagi misi nya dalam pencarian Yusa akan sirna karena Yuhwa akan menemukan teman dekat nya yang di sekap oleh Halcyon di dalam rumah tersebut.
"—••—•——• ———••—•—••——•." Sapa ketiga penjaga di depan rumah Halazia yang menyebut nama Yuhwa dengan sebutan 'Ouran' seraya membungkuk 45 derajat. Sepertinya Yuhwa bisa menduga kalau salah satu dari Halcyon memiliki nama itu.
(Tuan Ouran.)
"—•——. ••••——•——•— •——•—•——• ——•—•••••——•— —•—• —•••—•—•••———."
(Ya. Saya akan masuk ke dalam."
"•—•——••— —••—•——• —•••••——••—•—•••—••• —•——•——•——• ——•——••—•—•—?" Tanya salah satunya.
(Apa tuan Thanarus yang meminta?)
"—•—•—••— ••••—•———•—."
(Tentu saja.)
"—••••—••—•— —••—•——•."
(Baik tuan.)
Pintu bangunan itu pun terbuka lebar. Yuhwa yang kini tengah berperan sebagai Ouran langsung memasuki rumah tersebut. Tanpa harus terlena dengan banyak nya barang unik, canggih, dan belum pernah Yuhwa lihat sebelumnya, Ia segera berjalan untuk mencari lift tabung.
Karena rumah itu cukup besar dan lumayan luas, jadi Yuhwa harus mencari lift tabung nya. Ternyata lift tabung itu terletak di balik sekat-sekat. Sungguh itu membuat waktu Yuhwa terbuang hampir 5 menit hanya untuk mencari lift itu.
Ia menekan tombol lift untuk pergi ke lantai 5. Yuhwa sempat bertanya beberapa hari lalu sebelum rencana mencari Yusa di laksanakan kepada Aiden, ke lantai mana Ia harus mencari Yusa. Disitu Aiden mengatakan kalau Yuhwa harus pergi ke lantai 5.
Tibanya di lantai yang Yuhwa tuju, Ia keluar dari dalam lift dan mengedarkan pandangannya ke sekitar. Tempat ini, sama seperti apa yang ada di mimpi Yuhwa. Kosong, sepi dan banyak ruangan.
Benar saja. Saat Yuhwa melihat ke arah kiri, terdapat ruangan berjejer yang entah itu ruang apa. Tapi dapat Yuhwa simpulkan bahwa sebenarnya itu adalah ruang tahanan. Yuhwa mulai mendekat. Ia memperhatikan satu persatu ruangan yang berada di depannya saat ini.
Dalam mimpinya, Yuhwa pergi ke ruang sebelah kanan paling pojok. Maka disini dia juga akan mengikuti mimpi tersebut—pergi ke ruangan yang ada di paling pojok, di sisi kanan nya.
Yuhwa menekan tombol seperti kejadiaan saat di mimpi. Pintu itu terbuka dan menampakan alat fingerprint yang lagi-lagi ada di mimpinya itu. Tapi disini Yuhwa agak ragu. Kalau di mimpi Ia memasukan kata sandi ruangan menggunakan tanggal lahirnya. Kalau sekarang mana mungkin Ia memasukan kata sandi sama seperti di mimpi.
Kalau salah, maka tanda sirine di atas pintu itu akan berbunyi. Di dalam mimpi Yuhwa Ia tidak melihat ada sirine itu karena memang tidak ada. Jadi Yuhwa sempat diam selama beberapa menit untuk berpikir.
Pada akhirnya Yuhwa pasrah. Tadinya Ia tidak ingin melanjutkan misi ini. Tapi waktu dia untuk ada di tempat ini pun tidak lama. Dia juga yang sudah bilang ke teman-temannya untuk segera menyelesaikan rencana ini tapi tiba-tiba malah merubah rencana lagi. Itu tidak konsisten.
Akhirnya Yuhwa memilih untuk nekat memasukan kata sandi menggunakan tanggal lahirnya dengan perasaan campur aduk.
03-04-1998
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] ARRIBA : DISTRUCTION OF THE CITY & THE BLUE BIRD
FantasíaKota Arriba kacau akibat ulah dari pemimpin dunia parallel. Namun, siapa sangka kalau semua perbuatan ini di picu bukan karena pemimpin dunia parallel itu saja. _______________________________________ 𝗮𝘁𝘁𝗲𝗻𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗮𝗿𝗲𝗮 ⚠️ Harsh words ⚠️Moh...