32. Satu-satunya

776 24 0
                                    

"Chelsea? Ada keperluan apa tiba-tiba datang ke sini?" Regan melepaskan pelukannya di pinggang Bella, yang seketika membuat wanita itu merasa ditinggalkan. Lelaki itu memeluk ibunya dengan hangat lalu mengecup ubun-ubunnya.

Bella menepis cepat perasaan ditinggalkan yang seakan membuat lubang besar di hatinya.  Hari ini adalah hari bersejarah karena untuk pertama kalinya Chelsea akhirnya bertemu dengan Bella.

"Aku ini ibumu. Apa perlu alasan hanya untuk bertamu??" Ketus Chŕelsea sembari kembali melirik Bella. "Jadi rupanya apa yang dikatakan oleh Patricia itu benar, kan? Kau memang memiliki wanita simpanan!" Chelsea menunjuk wajah Bella dengan gusar. "Dia!!"

"Namanya Arabella," ucap Regan, suaranya yang berat dan dalam itu masih terdengar tenang, meskipun Bella saja sudah gemetar ketakutan karena bentakan Chelsea.

"Dan aku mencintainya, Chelsea. Aku mencintai Arabella."

Jantung Bella mendadak berhenti berdetak. Seluruh darahnya seakan berhenti mengalir akibat kalimat Regan yang memiliki efek begitu dahsyat bagi kesehatan pikirannya yang mendadak begitu kacau.

Regan... mencintainya?? Benarkah??

Selama ini Bella hanya mendengar bagaimana Regan berulangkali mengatakan bahwa lelaki itu merindukan tubuhnya. Bella selalu mengira kalau Regan hanya menginginkan dirinya di ranjang sebagai pemuas dahaganya akan bercinta, karena selama ini Regan tak bisa melakukannya dengan Patricia maupun wanita lain lebih dari satu kali.

Bella mengira karena Regan bisa bercinta dengan dirinya berkali-kali, maka lelaki itu pun memanfaatkan tubuhnya. Bella bahkan merasa kalau perasaannya yang mulai menyukai Regan sepertinya hanya akan bertepuk sebelah tangan.

Namun yang barusan lelaki itu akui kepada ibunya telah menjungkirbalikkan semua prasangkanya.

Regan mencintainya?? Apa dia tidak sedang bermimpi??

"Jangan gila, Regan!" Bentak Chelsea tiba-tiba. "Kamu memiliki Patricia yang berkali lipat lebih baik dari dia! Wanita yang juga istri sahmu, dan sedang berjuang melawan penyakitnya!"

Kenyataan yang dilemparkan Chelsea pada setiap huruf di dalam kalimatnya itu bagaikan tusukan sembilu di jantung Bella. Semua itu benar, meskipun jenis kebenaran yang sungguh terasa menyakitkan

Regan meraih jemari Bella dan mengecupnya, membuat kepala Bella pun sontak tertoleh menghadap Regan di sampingnya. "Aku tahu, tapi aku tidak akan pernah bisa menjadi seorang suami untuknya," cetus Regan yang kini semakin mengeratkan genggamannya.

"Aku tidak akan menelantarkan Patricia. Aku akan tetap membantunya, secara materi maupun support dari seorang teman," tegas Regan membalas ucapan tajam dari ibunya

Bibir Chelsea pun sontak saling memisah satu dengan yang lain membentuk huruf O. Ia ternganga tak percaya kalau putranya kali ini berani menentangnya!

"How dare you, Regan?!! Tega sekali kau melakukan hal yang sama persis seperti apa yang dilakukan oleh Ayahmu?!" Jerit Chelsea gusar. "Dan kau, wanita jalang! Kuharap kau mati dan terbakar di neraka!" Chelsea hendak menarik dan menjambak rambut Bella, namun Regan dengan cepat menghalanginya. Satu tangan Chelsea sempat meraih vas bunga kristal yang berada di atas meja di dekatnya, lalu ia pun melempar benda itu ke arah Bella.

Untung saja ada Regan yang menangkis vas bunga itu dengan tangkas hingga tak jadi mengenai kepala Bella.

"Lepas!! Regan, aku harus membunuh wanita itu!!"

Bella terbelalak ngeri saat melihat bagaimana Chelsea yang meronta-ronta di dalam pelukan erat Regan. Wanita paruh baya itu melotot tajam ke arahnya, dengan tatapan yang nyalang dan menakutkan. Kukunya yang panjang bercat merah menyala berusaha mencakar wajah Regan, dan sempat mengenai leher lelaki itu hingga tergores dan meneteskan darah.

KLUB TUKAR ISTRI (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang