10. Satu-satunya Tubuh Yang Membuatku Candu

3.2K 40 0
                                    

Jika saja waktu bisa diputar kembali, mungkin Bella akan mengubah semua yang membuatnya menjadi seperti ini.

Ia akan menolak lamaran Mas Anggra, orang yang telah menjerumuskannya ke dalam lembah kegelapan ini. Suami yang sampai hati menjual tubuh istrinya demi 3 juta dollar.

Bella akan memilih untuk mengejar passion-nya di bidang desain perhiasan, dan menerima tawaran pekerjaan dari beberapa butik jewelry yang telah meminangnya untuk bekerja di sana.

Mungkin ia akan hidup bahagia saat ini, memiliki karir yang cemerlang dan bersenang-senang menikmati masa muda yang takkan pernah kembali lagi.

Tapi itu semua hanya akan menjadi angan-angan semata, karena kenyataan yang ia hadapi saat ini begitu pahit dan menyakitkan.

Dirinya tak lebih dari wanita pemuas nafsu seorang milyarder yang keji.

"Apa kau mendengarku, Arabella? Buka lingerie-mu sekarang!"

Suara berat itu membuyarkan lamunan Bella yang sejenak terbang mengembara. Wajah cantiknya yang sendu semakin luruh tenggelam dalam kesedihan, tak kuasa untuk menolak. Bella merutuki ketidakberaniannya untuk melawan Regan Bradwell.

Ya, ia memang pengecut. Terlalu penakut, canggung, lemah!

Sebutkan saja semuanya, karena Bella tidak akan mengelak.

Wanita itu pun membuka lingerie merah menyala yang melekat di tubuhnya dengan kikuk dan tanpa sikap yang seksi sama sekali. Ia memang tidak tahu bagaimana caranya bersikap seksi.

Regan merutuk dalam hati melihat bagaimana Bella membuka lingerie-nya seperti membuka baju olahraga yang telah basah oleh keringat. Kasar, dan mencampakkannya begitu saja. Ah, dasar wanita yang terlalu lugu!

Namun begitu siluet tubuh menawan itu terpampang polos di depan matanya, Regan pun seketika menahan napasnya.

Jakunnya naik turun menelan saliva, tatapan manik biru safir yang berkilau itu pun perlahan kelam tertutup hasrat saat mengamati setiap lekuk indah tubuh Bella dengan penuh gelora.

"Berputar," titahnya lagi. "Perlahan, Arabella. Perlahan."

Bella mengikuti perintah Regan dan memutar tubuhnya yang polos tanpa penutup itu dengan perlahan.

"Luar biasa," guman Regan setelah Bella memutar tubuhnya dua kali. "Hanya kamu satu-satunya yang mampu membuatku candu, Arabella. Aku selalu menginginkanmu lagi dan lagi."

Regan menatap dua gundukan sintal yang bulat sempurna itu dengan penuh dahaga bagaikan anak kecil yang menatap es krim lezat di tengah teriknya matahari musim panas.

"Kemarilah."

Kembali, Bella menurut dengan apa yang dikatakan Regan. Lelaki itu menepuk pahanya, memberi kode kepada Bella untuk duduk di sana.

Regan menatap sepasang mata sendu Bella yang masih lembab karena kehadiran air mata.

"Jangan menangis, Sweetie. Aku akan selalu membuatmu bahagia," bisik Regan seraya mengecup kedua kelopak mata Bella yang basah.

"Tubuhmu adalah satu-satunya yang bisa membuatku candu. Aku tidak akan pernah melepasmu, Arabella. Kau hanya milikku."

Tak ada kata yang kembali terucap setelahnya, karena detik berikutnya Regan telah merebahkan tubuh Bella di atas sofa. Lelaki itu memagut bibir lembut dengam cumbuan yang panas dan liar, sementara kedua tangannya berada di atas gundukan bulat menantang milik Bella dan meremas-remasnya dengan kuat.

Bella hanya bisa diam dan pasrah atas apa yang dilakukan Regan kepadanya. Lelaki itu memiliki aura mendominasi dan mengintimidasi yang terlalu kental untuk bisa dilawan. Bahkan hanya untuk beradu tatap dengan manik biru safirnya pun membutuhkan mental yang sangat kuat agar tidak mudah tercabik dalam sorotnya yang setajam pisau.

KLUB TUKAR ISTRI (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang