22. Serangan Balik

1.4K 28 0
                                    

[Regan, aku menyukaimu]

Kedua bola mata Bella yang terpejam pun sontak terbuka, ketika ucapannya sendiri tadi saat di dalam kamar mandi kembali terngiang di dalam otaknya.

Bella yang semula sedang tertidur pun seketika terbangun dan meringis dalam hati.

Ya ampun... apa yang dia pikirkan sih?? Bisa-bisanya dia mengatakan hal seperti itu??

Wanita itu pun membalikkan badannya yang semula telentang hingga kini menjadi tertelungkup di atas ranjang rumah sakit, berusaha mengubur wajahnya yang sudah merona seperti kepiting rebus karena malu di atas bantal.

Bella benar-benar tidak tahu apa yang telah merasuki dirinya hingga berkata bahwa ia menyukai Regan!

"Aaa!! Aku pasti sudah gilaa!!" Serunya kesal pada diri sendiri.

Sambil menggigit-gigit kuku, Bella pun mengingat kembali bagaimana reaksi Regan kala mendengar pengakuan perasaannya itu.

"Kamu yakin, Arabella?" Sahut Regan waktu itu. "Karena apa yang telah terucap, tak akan bisa ditarik lagi." Regan menatap tajam pada manik coklat Bella yang berkilau penuh cahaya. "Dan aku pun tidak akan membiarkanmu untuk menariknya," bisiknya kemudian di telinga Bella.

Kali ini Bella pun langsung menutup wajahnya yang makin memerah saat mengingat apa yang terjadi setelah itu.

Mereka pun bercinta.

Bukan seperti Regan yang menyetubuhinya seperti yang sudah-sudah serta Bella yang hanya diam dan pasrah, namun benar-benar bercinta dalam artian yang sesungguhnya, yang melibatkan dua orang dengan hasrat yang sama-sama menggebu untuk satu sama lain.

Melampiaskan dahsyatnya gelora yang serasa ingin meledak di dalam dada.

Bella masih ingat bagaimana ia merespon dengan tak kalah bergairahnya pada setiap sentuhan Regan di tubuhnya, bagaimana dirinya mendesah dan merayu lelaki itu untuk segera menyatukan tubuh mereka dalam irama hasrat yang sama.

Ya ampun. Sepertinya dua minggu tanpa berhubungan intim telah membuat Bella menjadi seorang jalang yang sebenarnya!

Tanpa sadar wanita itu pun menangis karena malu. Selama menjadi wanita simpanan Regan, bohong sebenarnya jika ia sama sekali tidak menikmati saat Regan menyetubuhinya.

Bella memang tak bisa menampik bahwa Regan sangat mahir dalam urusan ranjang, meskipun nafsu lelaki itu seperti kuda liar yang seolah memiliki energi tak berbatas dan seringkali membuat Bella kelelahan.

Namun selama ini Bella tidak pernah merespon setiap sentuhan Regan seperti seantusias seperti beberapa waktu sebelumnya! Biasanya Bella lebih banyak diam, pasrah dan hanya menuruti semua yang diperintahkan oleh Regan. Ia selalu menjadi partner seks yang sangat pasif dan membosankan.

Sedangkan tadi... tadi itu... aaahh!!

Bella mengutuk dirinya sendiri ketika mengingat kembali bagaimana ia membalas ciuman Regan dengan sama bergairahnya, merespon semua sentuhan lelaki itu dengan segenap hasrat yang meletup-letup di setiap senti kulitnya.

Bella ingat sekali, ia bahkan tidak pernah seperti ketika bercinta dengan Anggra.

Ataukah mungkin ia hanya merindukan kehangatan tubuh lelaki setelah libur selama dha minggu karena sakit??

Tidak, ia tidak akan pernah semurah itu!

Bella pun mengerjap-kerjapkan mata, saat pada akhirnya ia tahu jawaban dari perubahan dirinya. Mungkin itu benar. Mungkin ia memang menyukai Regan.

Regan Bradwell yang tampan dengan auranya yang dingin dan mendominasi, yang biasanya membuatnya menggigil ketakutan.

Bella masih takut kepada Regan tentu saja, butuh mental yang sangat kuat hanya untuk sekedar membalas tatapan biru safir itu dalam waktu yang lama.

KLUB TUKAR ISTRI (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang