Hawa dingin di temani sisi sunyi gelap semesta menambah kesan tersendiri bagi pria berperawakan tinggi gagah dengan otot kekar yang tertutup blazer coklat. Dia duduk di dalam BMW M3 putih dengan tangan terulur keluar dari jendela yang terbuka, mengapit batang candu yang menguras kantong bagi kaum kasta rendah. Dia nikmati setiap hembusannya sembari menunggu orang yang telah menarik minatnya.
30 menit kemudian netranya menajam tatkala melihat orang misterius keluar dari tempat megah yang ada di depan, dia berniat menyalakan mobil namun urung saat melihat orang misterius itu masuk ke BMW kuning cerah yang baru saja tiba dan pandangannya mengikuti arah pergi mobil tersebut.
~
Pria muda itu tetap duduk diam didalam mobil padahal orang misterius yang dia tunggu telah pergi sejak satu jam yang lalu.Indera pendengarannya menangkap suara sirine dan tak lama beberapa mobil polisi berjajar didepan tempat hiburan tersebut di ikuti ambulans di belakangnya.
Tilikan datar penuh arti menatap lurus ke depan pada aparat kepolisian dan petugas autopsi yang tengah sibuk berlalu lalang, tak sedikit pula para pegawai dan pekerja seks komersial tempat tersebut yang di giring beberapa polisi untuk di mintai keterangan.
Garis polisi menghadang semua pers dari beberapa awak media yang mulai membanjiri lokasi, mengulik dalam-dalam motif di balik kasus pembunuhan yang baru saja terjadi.
Pandangannya beralih pada satu polisi yang berjalan menuju ke arahnya.
"selamat malam tuan." ucap seorang polisi sedikit merunduk menilik ke dalam mobil dan Jayden hanya mengangguk kecil.
"apa anda melihat seseorang yang mencurigakan keluar dari sana?" ucap polisi menunjuk ke arah tempat hiburan malam tersebut, Jayden diam mengikuti arah telunjuk sang polisi melirik nametag yang terpajang di dada lalu kembali fokus ke arah depan.
"tidak."
"saya baru sampai." jawabnya datar."anda yakin tuan?"
"saya yakin, saya baru sampai." ulang Jayden tenang.
Polisi tersebut diam dan tak menemukan sorot kebohongan dari mata tajam pria di hadapannya."baiklah kalau begitu saya permisi tuan."
"terimakasih telah bersedia meluangkan waktu anda." Jayden mengangguk menatap kepergian polisi, ujung bibirnya terangkat kecil saat minatnya semakin membara."menarik." lirih Jayden.
Dia nyalakan mesin mobilnya meninggalkan lokasi melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah sederhana miliknya yang berada di tengah hutan yang jarang di singgahi.
•••
"Salah satu petinggi Gema company, Andre Aradio, ditemukan tak bernyawa dengan kepala terpisah di sebuah tempat hiburan ternama di kawasan Las Vegas. Dugaan sementara Andre Aradio menjadi korban pembunuhan berencana___"
Doooorr!!!
Suara tembakan dari pria paruh baya membungkam berita besar yang tengah ramai menjadi perbincangan penduduk kota, terutama klien dan kolega perusahaan tempat korban bekerja. Ponsel diatas meja tak henti-hentinya berdering, panggilan masuk dari beberapa pihak terus bergantian namun tak ada satupun yang di tanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 BROTHERS || JOONGDUNK
Фанфик"katakan pada mereka akulah yang menewaskanmu." "aku ingin melihat bagaimana respon tua bangka itu." ia terkekeh berdiri meninggalkan mayat yang tergeletak dengan kepala putus. "tak ada yang mampu mengendalikan akal pikirku kecuali Jayden." Devano N...