15. ULANG TAHUN

1.2K 111 25
                                    

BMW M5 baru saja terparkir di depan rumah berlantai dua milik tunangannya, ia turun dari mobil dengan membawa sebucket mawar pink yang cukup besar dan segera menuju pintu utama.

ting tong

Tak berselang lama pintu terbuka menampakkan seorang asisten rumah tangga yang tak lagi muda.

"daddy dan Pandora ada?"

"ada tuan silahkan masuk." ucap ART tersebut dan Devano segera masuk dengan ART yang mengikuti di belakangnya.
"tuan besar ada diruang tengah tuan, dan nona muda baru saja pulang."

"baru pulang?" tanya Devano menghentikan langkahnya, menengok kebelakang dan ART tersebut hanya mengangguk.

"sendiri?"

"iya tuan."

"tumben tak menghubungiku." ucap Devano kembali melangkahkan kakinya menuju ruang tengah.

"hai..." ucap Force saat melihat calon menantunya, ia merentangkan tangan.

"tolong bawa sebentar." ucap Devano menyerahkan bucket ke arah ART dan segera menghambur ke pelukan Force.

"kenapa tidak mengabari daddy?"

"dadakan." ucap Devano terkekeh kecil.

Devano cukup dekat dengan Force. selain menjadi calon mertuanya, Force juga merupakan anggota inti dari La costa dan salah satu Capo andalan Rodio yang mengurus pemasukan untuk organisasi bawah tanah tersebut.

"papi?"

"papimu sedang keluar." balas Force mendorong Devano mengajak pria tampan itu duduk.

"Pandora ada, dad?" tanya Devano.

"di kamar, baru saja tiba."
"daddy pikir dia pergi bersama mu sedari pagi." jawab Force dan Devano menggeleng.

"kalau begitu Ano ke kamar Pandora dulu, dad." Force mengangguk.

Devano mengambil alih mawar di dekapan ART lalu menaiki anak tangga menuju kamar kekasihnya di lantai dua.

tok tok tok

Tak berselah lama pintu terbuka dan wanita cantik pemilik kamar seketika membelalakkan mata tatkala sebuah bucket bunga yang cukup besar terpampang nyata di hadapannya.

"happy birthday sayang." ucap Devano menyembulkan kepala di balik bucket yang ia bawa. Tanpa menjawab Pandora menghambur ke pelukan tunangannya.

"terimakasih." lirih Pandora dan Devano terkekeh kecil mengusap surai panjang tunangannya.

"aku kira kamu lupa." ucap Pandora melerai pelukannya.

"kenapa menangis?" tanya Devano mengusap airmata pujaannya.

"aku senang, terharu, aku kira kamu lupa." Devano terkekeh meraih tengkuk tunangannya lalu mencium kening wanita cantik tersebut.

"maafkan aku yang terlalu sibuk sampai membuat tuan putri ini menangis." goda Devano dan Pandora memasang wajah cemberut lucu membuat Devano terkekeh merasa gemas.

"ayo ikut aku ke bawah." ajak Devano menyerahkan bucket lalu menggandeng pergelangan tangan Pandora untuk di ajak keluar rumah.

"tutup matamu." titah Devano sebelum membuka pintu dan wanita cantik itu mengangguk.

Devano membuka pintu, memeluk pinggang tunangannya, berjalan perlahan menuntun wanita cantik itu.

"masih jauh? aku takut jatuh." ucap Pandora.

"sebentar lagi sampai." ucap Devano menuju area dekat garasi mobil dirumah Pandora.

"buka matamu perlahan." titah Devano dan Pandora menurutinya.

2 BROTHERS || JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang