"hari ini aku pulang lebih awal Fel."
ucap Devano menatap Felix yang duduk di sofa panjang ruangannya."ada acara?" Devano mengangguk.
"aku akan menemui Pandora setelah mengantarmu pulang." jelas Devano.
"tak perlu ku antar?" tanya Felix.
"tidak, aku ingin berdua dengannya."
"aku merasa bersalah saat menolaknya dan memilih pergi latihan bersama Filbert waktu itu apalagi dia sering merajuk 2 minggu ini.""apa ada acara penting?" selidik Felix dan Devano hanya tersenyum penuh arti.
Pintu ruangan Devano terbuka dan seketika dua orang yang ada didalamnya menengok ke arah pintu menampilkan pria manis yang tersenyum lebar.
"apa kau kejatuhan uang dari langit? kenapa terlihat sangat bahagia?" selidik Devano, ikut tersenyum melihat tampang sumringah adiknya.
"film yang ku tunggu tayang di bioskop, mari kita menonton bersama." ucap Filbert riang.
"kakak tidak bisa hari ini Fil, pergilah bersama Felix." ucap Devano tersirat rasa sedih.
"tolong temani Filbert, Fel." pinta Devano.
"kakak ada acara?" Devano mengangguk.
"kakak ingin kerumah Pandora, dia ulangtahun hari ini." Filbert yang tidak dekat dengan Pandora hanya mengangguk kecil.
"baiklah kakak harus pergi sekarang." ucap Devano sembari beranjak dari kursi kebesarannya lalu berjalan mendekati Filbert.
"jangan pulang larut malam." ujar Devano mengacak surai adiknya.
"aku titip bocah nakal ini." ucapnya menatap Felix dan Felix mengangguk.
Devano kembali melangkah meninggalkan dua orang tersebut untuk pergi menemui tunangannya yang sedang ulang tahun hari ini.
Dia bawa langkah lebarnya memasuki lift turun ke lantai dasar berjalan keluar menuju BMW M5 yang telah terparkir di depan pintu utama gedung pencakar langit kepunyaannya.
•••
"tak bisakah menonton filmnya di bioskop mini yang ada dirumah?" dingin Felix.
"suasananya akan berbeda jika hanya menonton dirumah kak, lagi pula hari ini perdana tayang." balas Filbert meraih pergelangan Felix lalu menariknya keluar ruangan kakaknya .
"memangnya kak Fel dan kak Ano tak pernah menonton di bioskop?" tanya Filbert menyondongkan badannya kesamping mengintip Felix sembari terus melangkah.
"perhatikan jalanmu dengan benar." ucap Felix melirik sekilas.
"jawab dulu." desak Filbert.
"tidak." singkat Felix.
"sungguh?" tanya Filbert riang segera berpindah di depan Felix, berjalan mundur dan Felix hanya menatapnya sekilas lalu kembali fokus kearah lorong menuju lift.
"berarti aku yang pertama kencan__"
Ucapan Filbert terhenti saat tangan besar Felix bergerak menahan kepala belakangnya dan otomatis langkah Filbert juga terhenti."bukankah sudah ku bilang perhatikan jalanmu?" ucap Felix dingin datar.
Seketika Filbert menengok kebelakang dan ternyata sudah sampai di depan lift, jika Felix tak menahan kepalanya maka sudah pasti kepala Filbert akan terantuk pintu lift tersebut.
Mereka segera memasuki lift untuk pergi ke lantai dasar, meninggalkan kantor menuju bioskop yang memakan waktu 15 menit dari perusahaan.
~~
KAMU SEDANG MEMBACA
2 BROTHERS || JOONGDUNK
Fanfiction"katakan pada mereka akulah yang menewaskanmu." "aku ingin melihat bagaimana respon tua bangka itu." ia terkekeh berdiri meninggalkan mayat yang tergeletak dengan kepala putus. "tak ada yang mampu mengendalikan akal pikirku kecuali Jayden." Devano N...