Tak ada yang menyangka di tengah hutan terlarang yang ditumbuhi pohon-pohon besar menjulang tinggi terdapat sebuah rumah yang sangat terawat dengan nuansa suram membuat hunian itu terlihat menyeramkan.
Kediaman itu sering disebut rumah sederhana oleh pemiliknya sebab berada di tengah hutan menyatu dengan alam.
Jayden segera memasuki rumah setelah berjalan-jalan sebentar ke tengah hutan, tuntutan pekerjaan cukup menguras tenaganya dan dia selalu pulang kerumah sederhana itu untuk menghilangkan lelah.
Ia duduk di ruang tamu sembari menatap pepohonan diluar rumah, kedua ujung bibirnya tertarik tipis mengingat pertemuan tak terduga dengan pria misterius yang beberapa hari lalu menabraknya di lorong Bar.
Jayden yakin betul katana yang di bawa pria manis tadi sama persis dengan katana pria misterius waktu itu."aku tak menyangka pria semanis dia begitu kejam menghabisi korbannya."
"sangat cocok dengan kriteriaku." Jayden terkekeh kecil."ku pastikan kau akan jadi milikku." lirihnya penuh keyakinan.
"wajah terkejutnya yang manis mengingatkanku pada papi."
Jayden beranjak keluar memasuki mobil, ia nyalakan mesinnya mulai melaju meninggalkan hutan berniat pulang ke mansion.
~~~
Jayden masuki mansion megah bak istana yang menyimpan banyak kenangan semasa kecilnya dan maid yang melihat kedatangan tuan mudanya tergopoh-gopoh menyambut kepulangan putra tunggal pemilik mansion.
Jayden hanya tersenyum tipis lalu melangkah menaiki anak tangga berniat tidur sebab merasa begitu lelah.
"JAYDEN..!!!!"
Bentakan tegas yang berasal dari tuan rumah pemilik mansion berdengung memenuhi ruang tengah dan seketika pijakan Jayden berhenti, dia bergeming datar.
Earth yang baru saja keluar dari ruang kerja segera membawa langkah tegasnya menghampiri putra sematawayangnya yang hampir dua bulan tak pulang.
"sebenarnya apa maumu Jayden??!! mau jadi apa kau haa??!!!"
Jayden tetap diam, berbalik badan menatap daddy nya."apa gunanya kau berkuliah tinggi-tinggi jika hanya kelayapan tak jelas??!!"
"apa kau pikir mencari uang untuk biaya kuliahmu itu mudah??!!" teriak Earth penuh emosi, merasa lelah dengan tingkah putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 BROTHERS || JOONGDUNK
Fanfic"katakan pada mereka akulah yang menewaskanmu." "aku ingin melihat bagaimana respon tua bangka itu." ia terkekeh berdiri meninggalkan mayat yang tergeletak dengan kepala putus. "tak ada yang mampu mengendalikan akal pikirku kecuali Jayden." Devano N...