Part: 03√

5K 286 2
                                    

"Pacarku." Kata Leon sambil menyeringai dalam hati, berpikir kalau Kenny mungkin akan cemburu.

"Hah?" Kenny kaget saat ruangan menjadi sunyi senyap. Leon menyeringai karena rencananya berhasil.

Alih-alih bingung, senyuman
terpampang di wajah Kenny.

"Ya ampun kak Leon, KENAPA TIDAK MEMBERI TAHUKU LEBIH CEPAT?!" Tanya Kenny sambil berseri-seri penuh semangat.

"H-hah?" Kali ini, Leonlah yang bingung.

Lona memperhatikannya dan menyeringai dalam hati karena ini adalah tanda bahwa dia benar.

"Kak! dia cantik sekali!" Ucap Kenny sambil mengagumi kecantikan Mita.

"0-oh, terima-kasih." Semburat merah merayapi pipi Mita.

"Bagaimana kalian bisa bertemu satu sama lain? Kenapa kamu begitu cantik? Sangat sempurna untuknya, aku iri! Kapan kalian berdua memulai hubungan?" Tanya Kenny tak lama kemudian didengar oleh si rambut hitam yang sepertinya tidak senang dengan reaksi Kenny.

"Dia mungkin cantik tapi kamu lebih menarik bagiku, sayang." Kata Leon pelan.

Mita menjawab pertanyaan Kenny,
"Bisa aja ken."

Dua orang lainnya, yaitu Leon dan Joon, segera bergabung. Upaya halus Leon untuk menggoda sang adik dengan memanggilnya sayangku tidak diperhatikan atau diabaikan begitu saja kerena adanya Mita.

"Kenapa segala sesuatu di sekitar sini terlihat begitu palsu? Senyuman, kata-kata yang keluar dari mulutnya, reaksinya, ekspresi wajahnya, dan bahkan semuanya! Tapi kenapa dia memperkenalkan Mita kepada kami sebagai pacarnya jika cinta mereka palsu? Dan Mita tampak begitu nyata padanya sehingga sulit untuk berpikir bahwa dia berbohong!" Batin Lona sibuk mengamati tingkalaku Leon dan Mita. Lona sedikit tersentak dan menatap Kenny yang tampak khawatir.

"Apakah ada yang salah, mah?" Tanya Kenny cemas.

"Oh. Tidak apa-apa, aku hanya turut bahagia untuk kakakmu sayangku." Ucap Lona sambil tersenyum yakin dan menatap Leon yang juga tersenyum padanya.

"Jika kamu ingin mengamati tindakanku, tidak bisakah kamu melakukannya secara halus." Pikir Leon, lagi-lagi, menyeringai dalam hati.

"Anakku pandai sekali dalam memilih pasangan. Dia mewarisi itu dariku." Ucap Joon dengan ringan dan menertawakan leluconnya sendiri, mencoba meredakan ketegangan yang tanpa sadar mulai memenuhi mereka semua.

Mita meletakkan tangannya di atas paha Leon dan memberikan Joon senyuman bangga.

"Tentu saja om! Aku belajar dari yang terbaik." Leonlah yang mengalihkan pandangannya, bukan karena dia merasa kecil dengan tatapan yang diberikan Lona padanya, tapi karena dia tahu yang terbaik.

Obrolan itu berlanjut dan tak lama kemudian, sarapanpun selesai. Kennylah yang mencuci piring bekas makan mereka semua saat dua pasangan itu sedang bermesraan di ruang tamu.

"Menurutku sebaiknya kita pergi sekarang, pah, mah. Orangtua Mita bilang jangan pulang telat. Aku tidak akan tidur disini nanti malam. Aku akan pergi bersama teman-temanku." Ucap Leon saat Mita berdiri disampingnya.

"Terima-kasih banyak telah menyambutku di keluargamu, Tuan, Nyonya." Mita membungkuk didepan orang tuanya Leon dan memberikan senyuman tulus pada mereka berdua.

"Sama-sama, Mita. Kami akan selalu menerimamu. Aku harap hubungan kalian berdua langgeng sampai nikah ya. Leon harus menjaga Mita ya, nak." Kata Joon sambil melihat ke arah Leon yang hanya tersenyum.

"Iya, jaga dia. Aku harap lain kali Leon membawanya ke sini lagi, Mita sudah menjadi pacarmu sekarang." Lona tersenyum pada Mita yang semerah seperti tomat.

"Pergi dan ucapkan selamat tinggal pada Kenny."

Mereka berdua hanya mengangguk dan menghampiri Kenny yang masih mencuci piring.

Begitu mereka pergi, Lona segera menyeret Joon kekantor suaminya yang ada dirumah ini.

"Joon, mau tak mau aku tapi aku merasakan hal ini! Ada yang salah dengan Leon!" Kata Lona ada yang tidak beres sama Leon.

"Sayangku, apa kamu tidak melihat siapa yang dibawa Leon tadi?" Tanya Joon mengerutkan kening.

"Dia baru saja membawa pacarnya, Lona. Sudah tujuh tahun berlalu. Dan menurutku anakku tidak suka laki-laki-- mungkin saat itu dia masih kecil dan saat itu Kenny hanya segalanya baginya. Anakku mungkin sudah berubah sekarang, sayangku. Dan terima saja itu dan biarkan Leon, oke?" Kata Joon dengan lembut. Betapapun ia ingin memukul kepala istrinya karena logika kepalanya, dia tidak ingin menyakiti istrinya dan membuatnya semakin marah.

"Tapi tidakkah kamu memperhatikan bahwa Leon mencoba menggoda anakku tadi?!" Teriak Lona. Tidak ada seorangpun yang memahaminya dan itu sangat membuatnya frustasi.

"Sayangku, apa yang kamu ka--" Ucapan Joon dipotong oleh istrinya.

"Kenapa Leon memanggilnya sayang didepan pacarny--" Ucap Lona dengan air matanya tiba-tiba mengalir karena ia tidak bisa menahan perasaan yang meluap-luap ini dengan, "Kenapa kamu tidak mengerti juga?"

Dan dengan itu, Joon membiarkan istrinya menangis dipundaknya dan berkata, "Aku paham kalau kamu mengkhawatirkan anak kita tapi kita tidak bisa berasumsi semuanya begitu saja? Aku percaya kalau semua yang dilakukan Leon hanya untuk menunjukkan kasih sayang pada adiknya. Tolong berhenti menangis sekarang, sayangku." Joon memberikan ciuman lembut di pelipis istrinya.

Setelah beberapa kali berusaha menenangkan istrinya, Lonapun berhenti menangis dan menatap suaminya.

"Tapi jika penilaianku benar, aku akan menendang adikmu." Kata Lona mendengus saat mendengar Joon terkekeh pelan.



Di dapur.

"Hei, sayang..." Panggil Leon. Kenny menoleh ke belakang untuk melihat pasangan itu berdiri.

"Iya, kak?" Sambil menatap Leon dengan wajah polosnya.

Leon menderu-deru dalam hati dan berdiri di samping Kenny, lengannya melingkari pinggang Kenny dengan sayang.

"Kita berdua berangkat sekarang. Mita harus kembali ke rumah sebelum jam 10." Ucap Leon lembut.

"Kenapa?" Tanya Kenny cemberut membuat Leon berseru, "Harus, sayangku. Aku tidak akan pulang malam ini. Aku akan menginap di rumah temanku." Balas Leon.

"Oke! Tapi berjanjilah padaku, Mita akan datang lagi kesini! Dan kalian berdua!!" Kenny tersenyum padanya.

"Tentu, sayang! Sebaiknya kita berangkat sekarang Leon. Terima-kasih atas kebaikanmu." Kata Mita membungkuk padanya dan Kenny melakukan hal yang sama.

"Sampai jumpa, sayang." Dan Leonpun pergi tapi sebelum ia pergi tidak lupa memberikan ciuman dikening Kenny.



-TBC-

Loh...kok Leon dan Kenny mesra
didepan pacarnya Leon?

OBSESSI KAKAK TIRI (BXB)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang