Part: 16√

2.1K 166 7
                                    

Kenny, agak kesal dengan betapa besarnya pakaian kakaknya sehingga membuatnya menjadi kecil. Dan ia tidak bisa memakai celana karena tak pas untuknya.

Kenny sedang duduk di tempat tidur, mengenakan jaket hitam kakaknya dengan celana boxer di bawahnya yang ternyata pendek. Dan ia cemberut.

"Kenapa kamu tidak memakai celana itu?" Tiba-tiba, Leon keluar dari balkon dan menempelkan rokoknya ke asbaknya. Dia mengenakan kaus hitam polos yang menonjolkan perutnya, celana abu-abu dipadukan dengan sandal hitam.

"Sudah kubilang kak, ini besar untukku. Lihat, ternyata aku yang jadi gantungan disini." Gumam Kenny dan menyampingkan lengannya untuk memperlihatkan kakaknya.

"Maaf, nanti kupinjam celana sama teman-temanku." Kata Leon menghela nafas dan mengacak-acak rambut Kenny.

"Ah, kaka, siapa yang meneleponku tadi?" Tanya Kenny sambil menatap ke arah Leon.

"Hanya salah nomor, lain kali jangan berikan nomormu pada orang asing." Balas Leon sambil memarahinya.

"Baiklah, apakah mama tidak meneleponku tadi malam?" Tanya Kenny cemberut.

"Tidak, dia tidak meneleponmu, mereka belum baikkan loh." Jawab Leon sambil menyeringai dalam hati.

"Jadi, aku diperbolehkan tinggal disini bersamamukan?" Tanya Kenny sambil menatapnya dengan mata berharap.

"Ahm, aku akan memikirkannya nanti." Kata Leon menyeringai. Kenny berdiri dan memegang kerah baju Leon.

"Tidak, kaka tidak perlu memikirkannya. Aku sudah bilang pada papa bahwa aku akan tinggal disini bersamamu jadi kaka harus melakukanku dengan baik karena jika terjadi sesuatu padaku, kakalah yang akan disalahkan!" ucap Kenny sambil masih memegangi kerah baju Leon.

"Ya, terserah apa katamu." Kata Leon menghela nafas.

"Terima-kasih, kaka yang terbaik." Kata Kenny terkekeh sambil mengecup pipi Leon.

"Apakah kamu lapar tidak? Ayo makan." Ucap Leon dan menunjukkan tangannya pada Kenny.

"Tentu saja lapar." Kata Kenny tersenyum dan menerima tangan kakaknya.

Mereka pun turun dan Kenny melihat ada 5 orang dibawah dimeja makan.

"Semuanya, ini Kenny, saudara tiriku. Kenny, mereka adalah teman-temanku, yang berambut oranye itu adalah Jimy, yang berponi adalah Jefri, yang berambut paling pendek adalah Kim, yang berambut seperti mulet itu adalah Rey, dan yang terakhir itu adalah Adit." Kata Leon memperkenalkan teman-temannya pada sang adik.

"Halo semua." Kata Kenny untuk menujukkan salamnya ke pada teman-teman kakaknya.

"Hai cantik." Kata mereka seretak sambil tersenyum dengan melambaikan tangan.

"Mari makan." Ucap Leon sambil menarik kursi untuk Kenny duduk.

Leon menepuk bahu Kenny menyuruhnya duduk yang kemudian dilakukan oleh Kenny dan duduk dikursinya.

"Maaf untuk tadi malam, kami tidak membukakan pintu untukmu karena kami perlu meminta izin pada Leon dulu." Kata Kim memulai percakapan.

"Tidak apa-apa, aku mengerti." Jawab Kenny malu-malu dengan mengusap bagian belakang lehernya.

"Sepertinya kamu digigit nyamuk tadi malam ya." Kata Jimy terkekeh melihat tanda merah dileher Kenny.

"Tidak, bukan." Kata Kenny menanggapi dengan polos sambil menatap mereka dengan mata yang polos.

Mereka melirik ke arah Leon kecuali Kenny. Leon menyeringai sambil mengangkat bahunya dengan polos, tidak tahu.



OBSESSI KAKAK TIRI (BXB)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang