Part: 19√

2.2K 156 10
                                    

"Berhentilah berpikir berlebihan! Aku bahkan tidak tahu siapa dirimu sekarang. Seandainya kamu tidak berubah, k-kamu seperti sudah gila, mama!" Seru Kenny menangis dan mendapat tamparan dipipi kirinya.

"Bagaimana kamu bisa berbicara seperti itu pada mama? Aku membesarkanmu, kenapa kamu tidak bisa menghargainya? Aku melakukan segalanya hanya untuk melindungimu." Kata Lona menggeram.

"Kamu merusak hubunganku dan kaka. Apa perlu mencurigai dia melakukan pembunuhan?" Jawab Kenny.

"Hubungan aneh di antara kalian berdua itu tidak sehat. Kamu tidak akan memahamiku begitu kamu mengenal kakamu dengan baik." Balas Lona sambil mengertakkan gigi.

"Pikiranmu sedang tidak sehat, mama. Tak ada ibu yang akan menyalahkan putranya atas kematian seseorang? Apa menurutmu itu normal? Apa mama merasa baik-baik saja?" Teriak Kenny bertanya.

"Kalau begitu, sebaiknya kamu memilih di mana kamu akan tinggal, di tempat kakamu atau di rumah ini? Jika kamu memilih untuk tinggal disini, aku akan membiarkan ini berlalu dan melupakan semua yang baru saja terjadi." Kata Lona dengan tegas sambil memelototinya.

Kenny menatapnya dengan wajah
serius dan mengertakkan gigi.

"Aku akan memilih kaka. Jangan pernah mencariku. Aku tidak akan kembali ke sini sampai mama menyadari kesalahanmu." Kata Kenny penuh percaya diri dan berbalik hendak melangkah pergi.

"Tentu, pergi dan lakukan sesuka hatimu, mari kita lihat apakah kamu tak akan menyesali keputusanmu. Kamu akan menyadari apa yang aku lakukan hanya demi dirimu sendiri. Aku harap kamu mengetahui warna aslinya kakamu." Ucap Lona dan naik ke atas.



"Apakah kau yakin tentang hal itu? Maksudku, kau membiarkan adikmu kembali sendiri." Ucap Adit sambil menyerahkan bir dan duduk di sampingnya.

"Tentu saja, aku tahu apa yang akan terjadi." Kata Leon tersenyum sambil meminum birnya.

"Bagaimana kalau dia tidak kembali?" Tanya Adit sambil menatapnya.

"Aku kenal Kenny, dia akan memilihku apapun yang terjadi." Kata Leon menyeringai.

"Kamu sangat yakin, bagaimana jika mereka berdebat?" Tanya Adit dan meminum birnya.

"Itu akan lebih baik, aku akan lebih mudah memanipulasi Kenny dan melanjutkan rencanaku untuk menyingkirkan wanita itu. Aku ingin Kenny sadar kalau dia hanya membutuhkanku, hanya aku." Kata Leon dan menjilat bibirnya.

"Kaka..." Leon tersentak mendengar suara adik tirinya, Kenny.

Dia melihat ke arah pintu melihat pemuda cantik itu sedang menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan sembab karena diluar dingin.

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis?" Tanya Leon sambil berdiri dari tempat duduknya.

Pemuda cantik itu berlari ke arah
Leon dan memeluknya erat.

"Ma-mama dan aku bertengkar." Kata Kenny menangis dibahunya. Leon merasa lega karena Kenny tidak mendengar perkataannya tadi.

"Tidak apa-apa, aku disini, kamu tidak perlu mempermasalahkannya." Balas Leon sambil membelai punggung Kenny.

"A-aku tidak percaya dia menamparku dan membuatku memilih antara kamu dan dia. Apa yang terjadi padanya? Dia tidak seperti ini sebelumnya." Kata Kenny terisak sambil memegangi baju Leon kuat.

"Aku akan mencoba berbicara dengannya jika kamu mau." Ucap Leon. Kenny menatapnya dengan mata polos yang berkaca-kaca.

"Ba-bagaimana kalau dia juga marah padamu?" Tanya Kenny sambil menggigit bibir bawahnya.

OBSESSI KAKAK TIRI (BXB)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang