Part: 15√

2K 163 13
                                    

Pria berambut hitam itu menggerutu pelan karena ponsel yang terus berdering. Dia merasakan ada beban di bahu kirinya dan ia baru menyadari bahwa adiknya ada bersamanya.

Leon merabah-rabah tempat tidur menggunakan tangan kanannya untuk mencari di mana ponselnya berada. Dia menemukannya bergetar di tempat tidur dan menjawab panggilan dengan alis berkerut dan mata sedikit tertutup.

"Siapa?" Tanya Leon dengan nada seraknya karena dia baru bangun tidurnya.

"Di mana Kenny? Kenapa kamu yang menjawabnya?" Suara wanita yang familiar, Leon menyeringai dan tiba-tiba ia terbangun sepenuhnya.

"Mama, selamat pagi juga." Kata Leon menyeringai dan mematikan pengeras suara sehingga laki-laki cantik disampingnya tidak mendengar percakapan mereka berdua.

"Aku bertanya padamu, dimana Kenny?!" Lona menggeram marah.

"Ehm, aku tidak tahu?" Balasnya dengan polos sambil memainkan rambut Kenny.

"Jangan bohong! Aku tahu dia bersamamu! Berikan dia telepon itu, sial!" Teriak Lona sementara Leon terkekeh.

"Baiklah, baiklah, tenang ya?" Katanya menggoda. Dia meletakkan ponselnya di atas bantal Kenny dan naik di atasnya.

"Sayang, ada yang menelponmu. Apa kamu mau menjawabnya?" Tanya Leon tersenyum lebar mengetahui apa yang akan jadi jawaban Kenny.

"Aku ngantuk kak..."

Leon hanya terkekeh, berbaring ditempat tidur kembali, dan mengambil ponsel itu.

"Dia bilang tidak mau." Katanya menyeringai kemenangan.

"Katakan padanya ini aku! Dia pasti akan menjawabnya!" Seru Lona menggerutu kesal.

"Mah, masih terlalu dini untuk mengganggu kita. Kita belum selesai melakukan sesuatu." Kata Leon terkekeh melihat laki-laki cantik yang tertidur disampingnya.

"Apa yang kamu bicarakan, Leon?! Sudah kubilang! Jangan sentuh dia!" Teriak Lona. Pria berambut hitam itu meringkukkan kepalanya dilekukan leher Kenny dan menggigit leher lembut milik anaknya.

"Hrghhh...kak--" Terdengar seperti erangan, itu cukup membuat sang ibu tiri kesal.

"Sudah kubilang! Jangan sentuh anakku! Aku aka--" Teriakan Lona dipotong oleh Leon ketika mengakhiri panggilan itu. Sedangkan pria tampan itu hanya bisa tertawa kecil tahu dirinya berhasil.

Leon duduk di tempat tidur, menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur dan kepala Kenny hampir bertumpu pada pahanya.

"Sayang, kamu melakukan pekerjaan dengan baik." Ucap Leon sambil membelai kepala pemuda cantik itu.

Semetara ditempat lain, Lona panik sejak panggilan tadi. Dia cemas dengan apa yang dilakukan Leon pada putranya.

"Lona, ada apa denganmu? Kamu baik-baik saja?" Suaminya, Joon bertanya dan mengikat dasinya.

"Aku menelepon Kenny tadi dan dia bersama Leon! Me-mereka berdua melakukan sesuatu yang kotor!" Seru Lona dan meraih kerah baju suaminya.

"Apa yang kamu bicarakan?" tanya Joon dengan bingung dan menatapnya.

"Mereka berhubungan seks! Sudah kubilang! Putramu masih terobsesi dengan putraku! Kamu harus percaya padaku kali ini!!" Teriak Lona sambil menangis. Joon menghela nafas dan memegang bahu Lona.

"Tenang sayang, aku baru saja menelepon Kenny tadi dan dia memberitahuku bahwa dia akan tinggal bersama Leon karena dia mendengar kita bertengkar tadi malam." kata Joon sambil menghela nafas.

"Kalau begitu suruh dia pulang sekarang!" Seru Lona menggeram.

"Aku sudah bilang padanya tapi dia tidak mau. Kenny bilang dia akan pulang ketika semuanya sudah baik-baik saja. Kenny sudah dewasa sayang, biarkan dia melakukan apa yang dia mau dan aku yakin dia aman bersama Leon. Jangan terlalu banyak mikirkannya, ya?" Ucap Joon dan mencium kening istrinya.

Namun Lona tidak yakin akan hal itu.
Dia ingin Kenny kembali sekarang.



-TBC-

Jangan tanya kenapa dikit banget
upnya, itu udah bagus author up😁✌

OBSESSI KAKAK TIRI (BXB)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang