Part: 11√

2.5K 155 6
                                    


"Jangan bercanda, kak. Itu tidak lucu." Tegur Kenny sambil main-main meninju pelan dada Leon.

"Aku tidak bercanda, aku bisa melakukan segalanya hanya untukmu. Seperti, jika kamu mau, aku bisa menjadi pacarmu." Ucap Leon.

"Aku beruntung memilikimu, kak, tapi, kaka tidak bisa menjadi pacarku. Suatu hari nanti, kaka akan meninggalkanku dan tinggal bersama pasanganmu. Tapi, aku juga ingin punya pacar kak. Seperti seseorang yang akan tinggal bersamaku selamat." Kata Kenny menghela nafas sambil bersandar pada sentuhan kakaknya.

"Aku bisa jadi orangnya." Ucap Leon tanpa pikir panjang membuat Kenny menatapnya bingung.

"Maksudku, aku bisa bertingkah seperti pacarmu. Aku bisa tinggal lebih lama dari yang lain karena aku lebih mengenalmu." Kata Leon menambahkan.

"Tidak, kak, aku tidak ingin kaka menjadi pacarku."

Kata itu cukup untuk menusuk jantung Leon lalu ia mengepal tinjunya.

"Kenapa? Apakah kamu tidak menyukaiku?" Tanya Kenny sambil menelan harga dirinya.

"Aku menyukaimu, kak, aku sangat menyukaimu." Balas Kenny.

"Lalu kenapa kamu tidak ingin aku menjadi pacarmu?" Tanya Leon mencoba mengendalikan amarahnya.

"Kita ini bersaudara, lagipula aku hanya ingin kau menjadi kakakku karena aku takut kita akan bertengkar dan saling menyakiti jika kaka menjadi pacarku. Makanya aku sangat bahagia karena kaka hanyalah saudaraku. Aku tahu kaka tidak akan menyakitiku." Ucap Kenny sambil tersenyum tulus.

Leon memaksakan senyumnya.

"Kamu mau tidur? Atau kamu ingin aku menyiapkan makanan untukmu?" Tanya Leon sambil berdiri dan mengganti topiknya.

"Aku tidak lapar kak, dan kaka mau kemana? Bukankah kita akan tidur?" Tanya Kenny dengan rasa ingin tahu.

"Aku akan bertemu teman sebentar tapi aku janji, aku akan kembali dan tidur denganmu." Balas Leon.

"Kenapa? Tidak bisakah kaka diam disini saja? Kaka akan meninggalkanku juga, sama seperti dia." Kata Kenny cemberut.

"Jangan khawatir, percayalah, ini tidak akan memakan waktu lama, oke?" Ucap Leon sambil mengecup kening Kenny.

"Baiklah, aku akan menunggumu." Ucap Kenny sambil berbaring di tempat tidur dan menutupi dirinya dengan selimut.

"Kamu tidak perlu melakukan itu, kamu bisa tidur ketika aku pergi." Kata Leon.

"Tidak, itu keputusanku. Aku tidak akan tidur sampai kamu kembali." Desak Kenny sambil memunggungi Leon.

Leon menghela nafas kekalahan dan berbaring disamping Kenny. Dia tahu adik tirinya pasti akan marah jika ia meninggalkannya.

"Baiklah, baiklah. Aku tidak akan pergi, senang?" Gumam Leon.

Kenny berbalik dan terkikik.

"Iya senang sekali." Jawab Kenny sambil memeluk kakaknya. Lengan kirinya berada didada Leon dan kaki kirinya di jebloskan ke tubuh bagian bawah Leon.

"Selamat malam kak, aku mencintaimu." Gumamnya sambil meringkuk dilekuk leher Leon.

"Aku pun mencintaimu." Jawab Leon sambil membelai punggung Kenny.

Belakangan ini, dia sering mendengar Kenny mendengkur. Dia berbalik untuk melihatnya dan menyeringai.

"Kenny, kamu jahat sekali, kamu tidak ingin aku menjadi pacarmu tapi hanya saudara. Bagaimana kamu bisa mengatakan hal seperti itu jika aku menginginkan lebih dari itu?" Kata Leon tertawa getir dan dengan agresif membelai pipi Kenny dengan ibu jarinya. Dia baru saja menarik diri ketika mendengar laki-laki itu mendesis.

OBSESSI KAKAK TIRI (BXB)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang