CHAPTER 21

2.5K 376 49
                                    

Haii pembaca kesayangan Mamii...

Akhirnya kita hampir sampai juga di penghujung chapter ini.

Ada banyak sekali perombakan pada chapter ini. Karena mamii benar-benar bimbang bagaimana menyelesaikannya.

Semoga chapter terakhir ini cukup baik ya? Dan semoga kalian terhibur dengan cerita sederhana ini.

Semoga chapter terakhir ini cukup baik ya? Dan semoga kalian terhibur dengan cerita sederhana ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

-

Sudah sebulan berlalu, namun tampaknya Freen masih belum bisa mengingat Becky. Gadis itu bahkan kini juga telah lulus ujian tesis dan hanya perlu menunggu upacara kelulusannya.

"Beck... Kau masih belum menemui tunanganmu itu?" Tanya Heng.

"...."

"Setidaknya beritahu dia tentang upacara kelulusan mu. Bagaimanapun dia masih tunanganmu."

"....."

Gadis itu sama sekali tidak merespon kakak sepupunya. Becky lebih memilih menyibukkan dirinya dengan membaca buku yang kini dipegangnya.

Heng yang merasa kesal karena diabaikan oleh Becky sedari tadi menarik bahu adik sepupunya menghadap kearahnya."

"Apa sih Phi?" Ucap Becky yang ikut kesal pada Heng.

"Kau mengabaikan ku dari tadi."

"Aku lagi baca, kau mengganggu saja."

"Kau sama sekali ga baca Beck.... Buku mu terbalik." Heng menunjukkan buku yang kini sedan dipegang Becky

Becky melemparkan buku itu ke wajah Heng sehingga membuat pria itu meringis kesakitan. Namun kini dia duduk disebelah adik sepupunya.

"Waktumu sudah tidak lama lagi Beck.... Jika kali ini gagal, kalian harus kembali mengulang semua ritual yang ada."

"....."

Lagi-lagi tiada respon dari gadis yang lebih muda itu. Becky hanya menatap layar televisi yang sedari tadi menyala tanpa ada yang memperhatikannya. Kemudian Becky kembali menatap ke arah Heng.

"Sejujurnya aku saat ini marah padanya.... Dia begitu mudahnya melupakanku setelah apa yang sudah dia ambil dari hidupku."

"Diaa... A-Apaa!!??" Heng terkejut, dia tidak menyangka bahwa hubungan Becky dengan sang dokter sudah sejauh itu.

"Ja-Jadi.... K-Kau dan dia...... Su-Sudah......." Heng memberikan sinyal menggunakan telapak tangannya.

Becky mengangguk tanpa ragu.

"Kenapa kamu bisa dengan mudah mengingat P'Nam setelah kau melupakan dia akibat ritual Sialan itu?"

Heng menjelaskan bagaimana Nam mengganggu dirinya setiap hari bahkan wanita itu berkali-kali memukul kepala Heng karena telah melupakannya.

This Naughty CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang