CHAPTER 19

2.5K 341 28
                                    

Selamat malam pembaca yang baik...
Maafkan mami menghilang sangat lama.
Semoga kalian tidak lupa alurnya ya..

Mamii sedikit bermasalah menentukan ending cerita ini.
Dan butuh beberapa kali baca buku lain untuk mencari inspirasi lainnya.

Dan butuh beberapa kali baca buku lain untuk mencari inspirasi lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat menikmati cerita hari ini

-

"Apa kamu mau bertemu dengan orang tuaku?"

Dokter itu bertanya tiba-tiba sehingga membuat kekasihnya tersedak. Ia segera memberikan segelas air pada Becky untuk melegakan tenggorokannya.

"Minum dulu sayang.." Ucap Freen.

"Kenapa tiba-tiba kau mengajakku bertemu orang tuamu?"

"Kenapa? Kau tidak mau bertemu orang tuaku?" Tanya Freen pelan.

Becky menggelengkan kepalanya perlahan, setelah beberapa saat berdiskusi. "Bukan begitu sayang, hanya saja aku belum mempersiapkan diri untuk bertemu orang tuamu."

"Orang tuaku sudah tahu mengenai orientasi seksual ku, jadi kamu tidak perlu gugup bertemu dengan mereka." Freen meyakinkan Becky bahwa semua akan baik-baik saja.

Akhirnya mereka memutuskan untuk berangkat ke kampung halaman sang dokter siang ini dan menitipkan Yuka di pet shop milik Heng karena mereka akan berada si sana selama beberapa hari.

"Semua barang bawaan sudah siap, ayo berangkat." Ajak Freen.

Ketika mereka sampai di area parkir apartemen itu, Becky heran saat sang dokter tidak memasukkan koper mereka ke dalam bagasi mobilnya. Gadis itu hanya mengikuti Freen yang mengajaknya ke halte bus terdekat.

"Apa kita akan naik bus babe?"

Freen mengangguk. Sejak keluar dari apartemen sampai saat mereka menunggu kedatangan bis, dokter itu sama sekali tidak melepaskan genggaman tangan kekasihnya.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya bus yang mereka tunggu datang. Freen naik ke atas bus terlebih dahulu lalu membantu kekasihnya untuk naik. Mereka memilih untuk duduk di bangku paling belakang.

"Kamu sudah bekerja keras semalam, jadi beristirahatlah di pangkuanku." Ucap Freen sambil menepuk pahanya.

Wajah Becky memerah, dia mengingat kembali momen panas mereka semalam. Namun dia memilih untuk duduk di sebelah Freen dan menyandarkan kepalanya di pundak kan kekasihnya. Sementara sang dokter mengulum senyumannya melihat tingkah manis Becky.

"Aku takut orang tuamu tidak suka padaku." Becky menggenggam tangan Freen dengan erat.

"Tenanglah, mereka pasti akan menyukaimu."

Setelah perjalanan yang cukup panjang, Freen membangunkan Becky yang tengah terlelap di pangkuannya.

"BB... Bangunlah... Kita sudah sampai..." Freen menggoyangkan tubuh Becky perlahan.

This Naughty CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang