4. Kavin: Dan Dunia Kembali Utuh

17 3 2
                                    

Day 4: Buatlah cerita dengan tema apocalypse.

Day 4: Buatlah cerita dengan tema apocalypse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dulu, dunia Kavin hancur berkeping-keping. Menjadi debu. Beterbangan hingga lenyap di telan embusan angin. Tidak ada lagi yang dia harapkan dalam hidup. Tiga kali percobaan bunuh diri, semuanya berakhir gagal. Sia-sia. Seolah ada sesuatu yang menghalanginya untuk segera lesap dalam kenangan.

"Berjanjilah kepadaku," Suara itu akan terus melekat kuat di dalam kepala Kavin. "kalau kamu akan terus hidup, apa pun yang terjadi, sampai waktu sendiri yang menjemputmu kembali kepadaku."

Tiga kali Kavin berusaha memendekkan jarak antara dirinya dan waktu tersebut. Namun, sekeras apa pun usahanya, Kavin tak pernah berhasil. Hingga dia hanya berdoa agar Tuhan berkenan mempertemukannya dengan kematian secepat mungkin. Dirinya ingin segera bertemu dengan Adira. Itu saja pinta Kavin.

Sudah lama sekali sejak Kavin memutus hubungan dengan dunia luar. Selain kewajiban untuk up to date terhadap pekerjaan, Kavin menjalani sehari-hari dengan hampa. Berharap agar maut segera menjemputnya.

Hingga hari ini tiba.

Hari yang sudah diwanti-wanti oleh semua saluran televisi, diperbincangkan di media sosial, dan menjadi buah bibir di mana-mana.

Awal kemunculannya adalah setahun lalu. Hanya sekadar rumor yang dianggap banyak orang sebagai hoax tidak berdasar. Euforianya bertahan sesaat, lalu senyap.

Waktu terus berjalan, hingga hari ini tiba. Di mana waktu yang dirumorkan akan terjadi hal itu.

Kehancuran dunia.

Kavin menengok ke luar jendela. Sekitar telah hancur berkeping-keping, sama seperti dunia Kavin saat itu. Kobaran api di mana-mana, tanah serta aspal retak begitu dalam, dan langit begitu gelap—kelam yang tak pernah terbayang di dalam benak manusia mana pun.

Di kejauhan, ombak besar mendekat. Menyapu semua yang menghalanginya.

Padahal, Kavin tinggal di daerah yang sama sekali tidak memiliki lautan.

Petir menyambar. Seolah membelah langit. Diiringi guntur yang bergemuruh kencang hingga memekakkan telinga. Namun, tidak ada yang lebih memilukan ketimbang suara-suara teriakan di bawah sana.

Orang-orang memohon ampun kepada Tuhan. Berkata kalau mereka akan bertobat dan melaksanakan semua perintah-Nya. Namun, dunia telah berakhir.

Kavin terpejam.

Tepat saat suhu sekitarnya naik drastis, Kavin melihat dunia-nya. Adira. Tersenyum dengan tangan terulur. Meraih telapak tangan Kavin.

Untuk pertama kalinya, setelah sekian lama, Kavin tersenyum. Bertepatan begitu sebuah meteor dengan ukuran tak pernah terbayang menghantam tempat tinggalnya.

Menghancurkan semua yang ada.

Dunia Kavin telah kembali utuh.











Imperfect PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang