10. Arata: Angan Sederhana

5 2 0
                                    

Day 10: Ambil buku fiksi terdekat dari kalian, buka HALAMAN 6, lalu buat CERITA yang terinspirasi dari DUA KATA PERTAMA pada halaman tersebut. Jika halaman tersebut kosong,bisa menggunakan halaman selanjutnya. Kata dalam judul bab tidak dihitung.

 Kata dalam judul bab tidak dihitung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Arata selalu menganggap dirinya sebagai beban.

Tidak berguna. Hanya bisa menyusahkan orang lain. Belum lagi sederet hinaan yang telah Arata tujukan pada diri sendiri.

Bagaimana tidak? Orang tuanya tak pernah menginginkan Arata. Mereka meninggalkannya, membuat Arata hidup bersama sang nenek sejak kecil. Hanya memberikan uang rutin setiap bulan. Namun, apa yang Arata butuhkan bukan itu. Dia hanya ingin kedua orang tuanya. Tinggal bersama mereka. Itu saja keinginan sederhana Arata.

Arata pernah memohon kepada Nenek untuk memberitahu orang tuanya terkait hal tersebut. Usaha yang sia-sia. Mereka bersikeras tidak menginginkan Arata tanpa pernah memberikan alasan mengapa. Kenapa. Sama sekali tidak petunjuk mengenai hal itu. Kasih sayang neneknya mungkin tidak tergantikan, tetapi Arata pun memiliki hal untuk dicintai oleh ayah dan ibunya, bukan?

Akan tetapi, itu hanyalah angan Arata. Realita tak seindah harapan sederhananya.

Meskipun Arata menjadi sosok populer saat menginjakkan kaki pada sekolah menengah atas, insecure dalam dirinya masih kuat tertanam. Semua orang mungkin memuji prestasinya, membicarakan betapa tampannya Arata, serta hal-hal manis lain. Namun, tetap saja. Arata merasa tidak berguna. Hidupnya menyedihkan.

Hingga, suatu hari, Arata bertemu dengan-nya. Gadis aneh yang ingin bunuh diri dengan terjun dari jembatan taman belakang sekolah. Bukannya apa, tetapi di bawah jembatan itu hanyalah kolam dangkal dengan batu kecil berserakan di dasarnya. Mungkin tidak akan menyebabkan kematian, tetapi jelas akan menimbulkan lecet di sana-sini.

Arata "menyelamatkan"-nya hari itu. Mengorbankan diri sendiri agar gadis tersebut tidak perlu menghantam dasar kolam secara langsung.

Tanpa sadar, saat itu, Arata telah menautkan hati pada apa yang diangankannya sejak lama: mencintai dan dicintai dengan tulus oleh seseorang.


















Imperfect PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang