Every prince has a unique tale to tell: one filled with a painful past, another with a broken heart, and the rest with an unspoken emotion. In the end, though, they are still only humans.
Day 28: Buatlah tulisan yang di awali dengan kalimat: "Kegiatanku hari ini ditutup dengan..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kegiatanku hari ini ditutup dengan bersepeda?"
Asahi tertawa halus melihat ekspresi ragu Kaisa. Dia mengangguk, meyakinkan. "Ya, bukan ide yang buruk, bukan?"
"Entahlah."
"Aku sering melakukannya. Bersepeda membuat pikiran jernih dan hati terasa lebih ringan. Cobalah. Kau tidak akan menyesal."
"Hmm." Kaisa terlihat menimbang-nimbang. "Aku kurang mahir membaca peta daring."
"Tidak ada yang bilang kalau kau akan bersepeda sendiri." Asahi tersenyum. "Aku akan menemanimu."
Beberapa kali usaha meyakinkan, akhirnya Kaisa luluh. Mengangguk. Senyum tipis tercetak di wajah manisnya. "Baiklah. Tunjukkan jalannya, Pak!'
Tak ayal, Asahi kembali tertawa. "Apakah aku terlihat seperti sopir bus yang membawamu ke sini?"
"Tidak. Kau jauh lebih tampan."
Dan, hati Asahi seketika tidak baik-baik saja. Pria itu berdeham, berusaha menetralkan degup jantung yang melaju tak karuah. Aah. Padahal hanya disentil pujian seperti itu. Namun, dampaknya cukup signifikan.
