Every prince has a unique tale to tell: one filled with a painful past, another with a broken heart, and the rest with an unspoken emotion. In the end, though, they are still only humans.
Day 20: Buatlah tulisan dari pepatah easy come, easy go, dengan TEMA friendship
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Halo? Siapa ini?"
"Hei, Kasa!" Suara penelepon terdengar familier tapi asing di saat bersamaan. "Masa kamu enggak kenal denganku."
Angkasa mengernyit, menggeleng meski tahu lawan bicaranya tidak bisa melihat gerik tersebut. "Maaf, aku enggak ingat. Dan aku lagi sibuk."
"Wuis! Beneran udah jadi orang penting sekarang." Si penelepon berdecak. "Ini Kevin."
"Kevin siapa?"
"Ah, masa enggak kenal? Kevin teman sekelas kamu semasa SMA dulu."
Ah, ya. Angkasa sekarang ingat. Kevin yang hanya menghampiri jika membutuhkan sesuatu dari Angkasa. Entah itu contekan, memalak uang, atau memaksa agar satu kelompok dalam tugas aneka mata pelajaran. Angkasa juga ingat kalau Kevin adalah ketua geng sekolah yang kerap merundungnya. Sudah lama mereka tidak mengobrol, sekitar sejak lulus SMA. Toh, Angkasa pun tidak berminat mengawetkan hubungan "pertemanan" dengan Kevin.
"Ada apa, Kev?" tanya Angkasa.
"Nah! Akhirnya ingat juga!" Kevin bersorak. "Apa kabar, nih?"
"Enggak ada waktu basa-basi, Kev. Kenapa?" sela Angkasa.
Kevin terkekeh. "Oke, oke. Perusahaanmu lagi ada lowongan pekerjaan? Aku butuh. Sudah dua tahun menganggur."
Sejujurnya, ada saja. Namun, Angkasa sejenak ragu. Bukan karena dendam masa lalu. Dia sudah melupakannya. Lebih ke arah … apakah Kevin bersedia dengan lowongan yang Angkasa akan berikan.
"Enggak bisa desain, Bro. Yang lain? Yang gampang saja kerjaannya."
Menganggur saja kalau ingin gampang. Angkasa mendengkus.
"Marketing."
"Capek."
"Kalau begitu, enggak ada lowongan buat kamu."
Terdengar decakan. "Sombong amat, sih. Baru punya perusahaan kecil saja sudah jumawa. Sudahlah. Aku juga enggak butuh kerjaan di tempat sumpekmu itu."
Telepon terputus.
Angkasa menghela napas. Easy come, easy go. Datang hanya karena butuh, pergi kalau keinginannya tak terpenuhi. Angkasa bisa menebak butuh bertahun-tahun lagi untuk Kevin akan menghubunginya lebih dulu setelah ini.