21. Nathan: Detak Detik Jarum Jam

3 1 0
                                    

Day 21: Masuk ke web https://www.generatormix.com/random-genre-generator MASUKKAN ANGKA 6 lalu klik generate. buatlah tulisan dari salah satu genre yang muncul. Max 1500 kata

 Max 1500 kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pilihan: Horor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pilihan: Horor.

***

Detak detik jarum jam itu kembali terdengar.

Nathan memutuskan tidak menggantung jam dinding di rumah. Bunyinya membuat tidak bisa tidur. Salah satu alasan mengganti jam dengan beker. Sudah sejak lama Nathan menerapkan hal tersebut. Sebelum pindah ke rumah barunya sekarang, di tempat tinggal terdahulu pun, Nathan paling anti menggunakan jam dinding konvensional sebagai penunjuk waktu.

Sudah seminggu terakhir Nathan mengalami kejanggalan ini. Awalnya, dia tidak terlalu menghiraukan. Lebih memilih mengenakan penyumbat telinga untuk kembali tidur. Namun, suaranya semakin keras. Seolah ada jam dinding yang ditaruh persis dekat telinganya. Nathan terusik meskipun bunyi-bunyian tersebut hanya berlangsung sekitar satu dua jam. Setelahnya, kembali senyap. Nathan berpikir mungkin itu berasal dari suara hewan pengerat atau kucing yang entah dari mana. Tebakan yang sebenarnya hanya berupa penghiburan diri. Hewan mana yang menyebabkan bunyi konstan dan teratur seperti jarum jam?

Sekarang pukul satu malam. Nathan baru saja pulang lembur sekitar dua jam lalu. Dia butuh tidur karena harus kembali bekerja pagi nanti. Jelas suara jarum jam yang kembali terdengar membuatnya terbangun. Nathan mendecak, bangun dan duduk di pinggir ranjang. Entah dari mana suara itu. Seperti ada di mana-mana. Nathan rasa sudah saatnya dia memeriksa asal bunyi menganggu tersebut.

Disisirnya kamar. Tidak ada. Justru, bunyinya terdengar semakin menjauh. Nathan memutuskan keluar. Mengintari ruang tengah lalu dapur. Suara itu masih terdengar meskipun seolah berada di tempat yang jauh. Samar dan lembut. Namun, sunyinya dini hari membuat indra pendengarannya menangkap jelas detik jarum jam tersebut.

Nathan menggaruk kepala. Ah, sudahlah. Dia akan memasang penyumbat telinga saja. Begitu kembali ke kamar, Nathan menyambar dua penyumbat telinga. Dilesakkannya cepat sebelum kembali telentang di ranjang, mencoba tidur.

Tepat saat Nathan memejamkan mata, suara detak detik jam kembali terdengar keras. Nathan menutup telinga sebagai bentuk refleks. Sia-sia saja. Suaranya justru semakin keras seolah itu berasal dari dalam kepalanya sendiri.

Dan, perlahan suasana menjadis senyap.

Sudah berhenti? Nathan membuka mata. Hendak mengambil posisi menyamping ketika menyadari sesuatu yang janggal. Apa yang … Nathan tidak bisa menggerakkan badannya. Kaku. Seolah ada sesuatu yang menindih erat.

Menindih.

Perlahan tapi pasti, dingin menyergap kedua kaki Nathan. Menyusuri badannya hingga terasa embusan napas menyapa wajah. Nathan berusaha membuka mata, terbeliak.

Yang pertama dia lihat adalah sederet gigi runcing bergemelatuk dengan bunyi teratur. Seperti detak jarum jam.

"Sudah waktunya, Nathan."






Imperfect PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang