part 31: insiden ervin

15 1 0
                                    

Oben memberi kami tumpangan untuk kedua kalinya, terakhir kami bertemu denganya saat sebelum menjadi petualang, aku tak menyangka bisa berteman dengan orang yang pernah aku jarah, aku masih sangat mengingat wajah pasrah oben saat dulu kami menjarah kereta nya...

Vira: "hey!, darrio..., coba lihat!!! "
Vira memukul kecil bahuku dan menunjuk sesuatu ke arah luar kereta kuda

Darrio: "ada apa? " Perlahan aku mengeluarkan kepalaku dari belakang kereta kuda untuk mengintip

Darrio: "ada apa? " Perlahan aku mengeluarkan kepalaku dari belakang kereta kuda untuk mengintip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya...., aku tak pernah menyesali karirku sebagai seorang petualang, perjalanan panjang di suguhi pemandangan indah benar-benar suatu hal yang menenangkan..

Vira: "indah bukan....? "

Darrio: "ya..., kau benar...., indah sekali... Seperti... " Melirik ke arah vira

Vira: "seperti?.. "

Darrio: "engh..., tidak... Lupakan saja"

Vira: "ayolah beri tau! "

Darrio: "tidakkk.... "

Vira: "darriooo!!! "

Darrio: "tidak akan..."

Mendengar kebisingan kami, ervin terbangun dari tidurnya

Ervin: " Huwahh..., apa kalian tidak bisa lebih tenang sedikit, kalian mengganggu tidur nyenyaku! "

Darrio: "oh, sudah selesai hibernasi ya? "

Ervin: "ayolah..., lebih santai sedikit..., aku yakin kita akan melawan musuh yang kuat..., makanya aku lebih memilih untuk menabung energi, lagi pula..., kalian terlalu bersemangat.. "

Darrio: "huftt, terserah..., ngomong-ngomong..., OBEN!"

Oben: "ya.. Ya? " Sahut oben sambil mengendarai kereta kuda

Darrio: "apakah masih lama untuk kita sampai di desa yang kau maksud? "

Oben: "tak lama lagi, esok hari kita telah tiba... "

Darrio: "begitu ya.."

Waktu kami habiskan untuk tidur, makan dan singgah sebentar entah itu buang air kecil dan mengisi air di sungai, tak terasa kini kami sudah sampai di desa terpencil

Waktu kami habiskan untuk tidur, makan dan singgah sebentar entah itu buang air kecil dan mengisi air di sungai, tak terasa kini kami sudah sampai di desa terpencil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STEVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang