Sura burung kembali menghapiri pagi hariku, aku terbangun melihat sisa api unggun yg sudah padam, vira masih tertidur di sampingku namun ervin menghilang, kemana dia?
Aku bergegas mencari ervin dari sini, aku terus mencarinya keliling sambil menyautkan namanya
Aku mengikuti arah aliran sungai...
Aku melihat ervin di ujung sana sedang memukuli pohon...
astaga...
apa yg dia lakukanAku mendekatinya dan melihat batang pohon itu sudah remuk dengan tanganya penuh dengan darah
Darrio: "apa yg kau lakukan!? " Sambil menarik tangan ervin
Ervin: "tidak.. Tinggalkan aku sendiri, aku harus menjadi lebih kuat"
Darrio: "aku tau perasaanmu, tapi bukan begini caranya, kau...kau hanya menyakiti dirimu sendiri! "
Ervin: "DIAM KAU! " melepaskan pukulan ke arah wajahku
Aku terkena pukulan ervin dan tersungkur jatuh
Aku sedikit terpaut emosi dan memukulnya kembali, kami berkelahi disitu sampai darah melumuri wajah kami, pukulan demi pukulan kami saling lemparkan sampai kami lelah
Aku memberikan pukulan terakhir ke wajah ervin membuatnya terjatuh
Darrio: "bukanya sudah cukup? Tidak ada gunanya kita berkelahi seperti ini"
Ervin bangkit dari tanah
Ervin: "kau benar.., sial pukulanmu yg terakhir itu memang sakit sekali"
Vira datang ke tempat kami
Vira: "astagaaa!!!, apakah ada yg menyerang kalian kalian penuh dengan darah! "
Kedatangan Vira tidak diduga, aku tak ingin dia tau bahwa kami telah bertengkar
Ervin: "oh, tadi ada beruang menyerang kami, kami menghajarnya sampai dia takut hahaha"
Aku melihat wajah ervin yg tertawa, dia seperti memakai topeng
Darrio: "aa.. Aahhh, iya.. Beruangnya pengecut ha.. Ha.. Ha"
Vira: "begitu ya..,luka kalian parah sekali, kembali lah api unggun, aku akan memberi kalian obat"
Kami kembali ke goa mengikuti vira setelah membersihkan noda darah dengan air sungai...
Kami mencari dan mengumpulkan umbi umbian untuk di masak, dan beruntung sekali ada kelinci yang terjebak di akar tumbuhan, kelinci itu dapat kami bakar untuk di jadikan sarapan...
Akhirnya kami menyantapnya untuk sarapan pagi, hari-hari kami terus berlanjut sampai kami membuat sebuah gubuk kecil di situ, tempat kecil dan sempit namun sangat nyaman bagi kami
Satu bulan berlalu kami hidup disini, rasanya tidak terlalu buruk, aku memanggil mereka ke dekat api unggun
Darrio: "teman2 aku ingin jujur sama kalian"
Ervin: ".... Kau nampak serius"
Vira: "baiklah apa itu? "
Darrio: "kalian ingat tentang barang-barang yg kita ambil di kastil dulu?, aku mengambil sebuah belati, dan entah bagaimana belati itu menyegel seorang wanita aneh, aku akan memperkenalkan nya pada kalian"
Ervin: "apa maksudmu? , aku tidak melihatnya, mana bisa orang keluar dari belati, konyol sekali, kau terlalu banyak berhayal darrio.."
Vira: "darrio kau demam? " Memegang jidatku
Darrio: "tidakk!!, sekarang ulurkan tangan kalian"
Mereka mengulurkan tanganya
Darrio: "kalian ingin bukti kan?, aku akan menyayat sedikit tangan kalian jika kalian berkenan"
Aku menyayat sedikit tangan mereka dengan belati ini
Vira: "AWWW, kenapa kau menyayat ku, aku benci rasa sakit! "
Felicia yang dari tadi sudah berada di belakang mereka jadinya bisa berinteraksi dengan ervin juga Vira
Felicia: "selamat malam..." Muncul dari belakang mereka
Ervin: "HUWAA! HANTU! " Ervin terkejut
darrio: "dia bukan hantu.., dia adalah perempuan aneh yang ku bicarakan tadi"
Felicia: "darrio, tolong jangan mengatakan diriku perempuan aneh, kita sudah lumayan lama kenal, aku punya nama felicia kau ingat? "
Vira: "felicia...nama yg bagus, jadi apa tujuanmu kemari? "
Felicia: "kemari? Tidak... Aku selalu bersama kalian, namun hanya darrio yg dapat melihatku"
Ervin: "ohhh... Jadi belati itu? "
Felicia: "yah kau benar, aku sebenarnya sudah mati, tapi secara teknisnya alat di mataku ini mencegahku untuk pergi ke alam orang mati"
Ervin: "ohh.. Begitu" Tidak paham
Felicia: "lansung saja ke intinya, kalian ber 3 akan aku latih untuk menjadi orang yg kuat, setidaknya bisa untuk membalaskan dendam ke kerajaan theolia"
Felicia: " Aku menjamin dalam 5 tahun ke depan kalian akan menjadi orang yang jauh lebih kuat dan bisa membalaskan dendam kalian"
Kami di siram oleh semangat balas dendam, rasa sedih kemaren sudah berubah jadi amarah, akhirnya sebuah titik terang muncul, kali ini aku bisa membalaskan kematian tirron beserta orang tuaku
Keesokan harinya...
aku dan ervin setiap harinya berlari bolak-balek menuruni bukit, dan mengangkat kayu juga bebatuan untuk melatih fisik kami
Vira setiap hari berlatih dengan tanaman dan juga penyembuhan
Hal itu terus berlanjut, memang awalnya sangat berat bahkan ervin sering pingsan di jalan dan membuatku kerepotan namun ternyata efektif untuk kami
Sesekali aku dan ervin berlatih pedang dan juga sihir kadang aku menang, kadang dia yg menang
Kadang tidak ada yg menang, Vira sekarang berlatih dengan menggunakan busurKami mulai sering berburu hewan besar dan membunuh beberapa tentara yg berpatroli untuk kami ambil perlengkapanya...
Ya..
Kami semakin sering membunuh mereka, tak peduli apakah mereka baik, apakah mereka jahat, kami membunuh mereka jika terlihat, lumayan sekali perlengkapan mereka bisa di manfaatkan, sering juga kami membajak kereta dagang yang lewat
Kedengaranya memang seperti orang jahat, tapi di kondisi seperti ini, kami bahkan tak tau mana yang benar dan yang salah, selama itu menguntungkan maka akan kami lakukan..., orang-orang di sekitarku adalah keluarga... Selain itu adalah musuh....!
KAMU SEDANG MEMBACA
STEVANIA
AventuraMenceritakan petualangan dari sudut pandang seorang bernama darrio di dataran luas artevania, senang, sedih, duka semua akan terjadi sepanjang perjalananya, apakah darrio akan mendapat akhir yang menyenangkan atau akhir yang menyedihkan... (Cerita h...