--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[ Enam ]
Kim Myungsoo bukan orang yang populer semasa sekolahnya. Dia hanya siswa biasa yang tidak terlalu menonjol. Terutama saat dia bersekolah di sekolah internasional ternama, dia terlihat biasa saja dikalangan orang-orang dengan keluarga yang lebih terpandang. Pada masa itu Kimhwa Corporation memang sudah memiliki nama, namun hanya di beberapa kalangan saja. Bisa dibilang tidak sebesar sekarang.
Jika diingat-ingat lagi, penampilan Myungsoo yang sekarang dan penampilannya semasa sekolah memang cukup berbeda. Dulu dia agak culun dengan rambut hitam tebal dan sedikit mengembang. Myungsoo baru menyadari itu sekarang saat dia melihat kembali buku tahunan sekolah.
"Ternyata aku cukup berbeda ya." Pria itu bicara sendiri sembari melihat potret dirinya di buku tahunan. Rasanya lucu ketika dia menatap potret dirinya itu, sekaligus kagum. "Bagaimana bisa dia masih terlihat sama?" Myungsoo bicara tentang Suzy. Setelah banyak tahun berlalu, wanita Bae itu masih terlihat sama persis seperti ia di bangku sekolah.
"Oh... tidak." Myungsoo terdiam sesaat, kemudian menutup rapat buku tahunan sekolahnya yang sudah ia bawa kembali ke kamar tidur. Pria itu mengambil ponsel yang berada tepat di samping tubuhnya dan membuka aplikasi kamera. Dia menatap dirinya sendiri, "apa Suzy tidak mengingatku karena aku terlihat berbeda?" pria itu menilik wajahnya sendiri.
"Sebenarnya tidak banyak berbeda, hanya sekarang aku tambah tampan saja." ia bicara sendiri dengan wajahnya yang tercetak jelas di kamera. Hal itu membuat Myungsoo geli sendiri. Dia buru-buru menutup layar dan melempar ponselnya sendiri ke tengah ranjang.
-oOo-
Suzy sudah sangat bersyukur akhir-akhir ini tidak turun hujan. Tapi seperti biasa, dia tidak diberi izin untuk merasa terlalu lega, karena pada akhirnya hal yang tidak ia inginkan pasti akan terjadi. Malam itu turun hujan. Cukup lebat hinga membuat jalanan kosong dari pejalan kaki.
Kedai Samgyeopsal sudah tutup beberapa menit yang lalu, tapi Suzy masih menunggu di depan karena dia tidak membawa payung. Semua adalah salahnya sendiri. Seharusnya ia membawa payung. Di kedai tidak ada payung dan Ye Young pulang lebih cepat hari ini jadi Suzy tidak bisa menumpang.
Tidak punya waktu banyak untuk berleha-leha, Suzy harus segera menaiki bus dan tiba di tempat kerja paruh waktunya tepat waktu. Dia tidak pernah terlambat, itulah yang disukai atasan dari dirinya.
Melirik jam tangan kecil yang ia dapatkan sebagai hadiah, Suzy seketika menghela napas. Dia tidak bisa menunggu hujan berhenti lebih lama lagi kalau tidak ingin melewatkan bus terakhir yang paling dekat dengan tempat kerja berikutnya. Membayangkan usaha lebih jika melewatkan bus terakhir, Suzy membulatkan tekad untuk menerobos hujan.
"Ah, sial!" Suzy memeluk erat totebag yang ia bawa. Siap membelah hujan lebat dengan berlari menuju halte bus.
"Hei!"
Suzy merasa tertahan. Dan― satu hal lainnya yang ia rasakan, dia tidak diguyur hujan lebat. Ada seseorang yang memayunginya. Menahan dirinya untuk tetap di bawah payung.
"Kau ingin menerobos hujan lebat dengan baju setipis ini?" Suzy berbalik. Seorang pria berjas hitam memayunginya dengan payung berwarna senada. Payung itu tidak terlalu besar untuk bisa menampung keduanya sekaligus, Suzy bisa melihat bagian lain dari tubuh pria itu yang terkena air hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life [END]
FanfictionTidak ada seorang pun yang benar-benar memiliki kehidupan yang buruk. Bahkan tidak ada yang namanya hari buruk sekalipun. Hanya ada momen buruk yang pastinya akan berlalu. Ya, Suzy juga berpikir demikian. Dia pikir momen-momen buruk itu hanya akan b...