Lima Belas

328 73 18
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ Lima Belas ]

Myungsoo berdiam diri di dalam mobil, meski kendaraan beroda empat itu sudah terparkir rapi di bagasi rumah kediaman keluarga Kim. Sang pria duduk di balik kemudi, melepaskan seatbelt dan menyandarkan punggungnya pada badan kursi. Entah bagaimana dia bisa sampai rumah, sepanjang jalan rasanya dia melamun. Suzy tidak menanggapi pengakuannya, benar-benar tidak merespon dan langsung keluar dari mobil begitu saja. Myungsoo sadar, mungkin dia telah membuat Suzy terkejut.

"Apa yang sudah aku lakukan?" Sang pria meruntuki perbuatannya, namun dia tidak benar-benar menyesali keputusan untuk bicara jujur. Pengakuan yang ia lakukan pada Suzy tadi memang sangat mendadak, dia tidak merencanakannya. Membayangkan pertemuan tadi merupakan pertemuan terakhir mereka membuat Myungsoo mengambil langkah cepat dan mengungkapkan perasaan, meski sudah membuat Suzy terkejut, Myungsoo rasa akan tetap melakukan hal yang sama meski waktu berulang.

"Dia pasti sangat terkejut." Myungsoo mengusap wajahnya dengan kasar. Meski tidak menyesali tindakannya, tetap saja ia memiliki sedikit rasa bersalah. Myungsoo masih ingat dengan benar bagaimana ekspresi Suzy ketika ia menyatakan perasaannya, Myungsoo rasanya campur aduk. Dia takut, cemas sekaligus agak bersemangat.

-oOo-

Suzy menatap pantulan diri di cermin, meneliti setiap fitur wajahnya sendiri kemudian menghela napas. Dia masih terlihat sama seperti biasanya, lusuh dan lelah. Membasuh mukanya lagi, Suzy hampir membasahi baju tidur lengan panjang yang ia kenakan. Tidak lagi menatap cermin, wanita itu berlalu keluar dan bergerak menuju dapur. Dia memasak ramyeon seadanya. Meski sudah makan bersama dengan Myungsoo, dia tiba-tiba merasa lapar kembali. Alhasil, dia memasak mi instan.

Aku menyukaimu. Aku menyukaimu Bae Suzy.

Gerakan tangan yang mengaduk ramyeon terhenti. Suzy tiba-tiba teringat akan pengakuan Myungsoo beberapa menit yang lalu. Pengakuan yang mengejutkan, sekaligus menimbulkan tanda tanya besar. Apakah pria itu benar-benar menyukainya? Atau hanya permainan semata.

Suzy tidak mengerti. Myungsoo sudah melihat bagaimana dia hidup. Pekerjaannya, masalah hidupnya, penampilan lusuhnya dan beberapa aspek lainnya yang pasti menjadi pertimbangan untuk membuat pengakuan cinta. Tidak seperti pria itu berada ditingkat yang sama dengannya. Myungsoo bekerja di Kimhwa Corporation, sebuah perusahaan besar dengan posisi yang tidak main-main. Dia tampan dan mapan. Untuk apa menyukai gadis miskin lusuh seperti dirinya.

Suzy menyeruput ramyeon, menatap dinding dapur yang kusam dengan tatapan kosong. Hari ini adalah hari peringatan kematian orangtuanya, tapi dia tidak melakukan hal-hal khusus. Dia bahkan tidak terlalu memikirkan mereka. Hatinya masih sangat sakit ketika mengingat kematian kedua orangtuanya. Perasaan dikhianati, ditinggalkan, tidak dianggap penting. Kemarahan itu masih ada, meski bertahun-tahun sudah berlalu.

Lamunan jauh Suzy membuat airmatanya jatuh tanpa ia sadari. Tidak— dia tidak menangisi kepergian kedua orangtuanya, dia hanya merasa kasihan pada dirinya sendiri. Kenapa semua ini menimpanya, kenapa ia harus menangung beban seberat ini? Apakah dia melakukan kesalahan yang besar hingga pantas mendapatkan semuanya? Suzy terisak, namun masih tetap menyeruput ramyeon yang kini sudah mengembang.

"Berhentilah mempermainkanku." Masih dengan isakan yang tersisa, Suzy mengusap wajahnya yang basah. Kemarahannya pada dunia masih belum mereda, kemudian sesosok pria dimasa lalunya datang dan membuat pengakuan cinta, Suzy merasa dipermainkan. Dunia mempermainkannya. Dia takut berharap pada hal-hal yang baik, karena setiap kali hal baik datang, hal buruk menghantamnya kemudian lebih keras. Rasanya sakit hingga Suzy tidak pernah berharap memiliki sedikit kebahagiaan. Seolah dunianya hanya boleh diisi oleh kesialan demi kesialan.

Bad Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang