--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[ Tiga Puluh Satu ]
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Anniversary satu bulan hubungan Myungsoo dan Suzy sebagai sepasang kekasih. Tepat pada hari itu, sesuai janji— Myungsoo akan melamar Suzy menjadi istrinya. Dia sudah menyiapkan kejutan yang spesial. Pertama, cincin lamaran yang sudah selesai dari seminggu yang lalu. Kedua, kapal pesiar yang sudah direservasi. Ketiga, paket makan malam romantis di atas kapal pesiar yang juga sudah ia pesan. Keempat, buket bunga mawar 100 tangkai yang bermakna cinta tak terbatas hingga maut memisahkan. Semuanya benar-benar sudah matang dan sempurna.
Pada Suzy, Myungsoo mengatakan bahwa malam itu mereka akan pergi kencan biasa di Sungai Han. Dia tidak bilang bahwa mereka akan menaiki kapal pesiar, saat sudah sampai di sana— barulah Myungsoo akan pura-pura tertarik dengan kapal pesiar dan memesan tiket. Myungsoo harap dia bisa berakting dengan baik. Sejujurnya, dia sangat gugup.
Sebelum berangkat, jelas Myungsoo meminta restu pada kedua orangtuanya. Sang Sook dan Myung-ryul sudah mengetahui tentang rencana Myungsoo yang ingin melamar Suzy, keduanya merestui dan mendoakan yang terbaik untuk sang anak bungsu. Restu dari kedua orangtuanya membuat Myungsoo menjadi semakin gugup. Suzy tidak akan menolak lamarannya, kan? Dia tiba-tiba bimbang.
Ponsel Myungsoo berdering ketika ia sedang mengemudikan mobil menuju ke kediaman Suzy. Jin Hyuk adalah orang yang membuat panggilan— "ya?" Myungsoo mengangkat panggilan itu sembari tetap fokus menyetir. Dia tidak mau terlambat menjemput Suzy, malam ini harus sempurna.
"Aku dengar kau akan melamar Suzy malam ini."
"Ibu memberitahumu?"
"Ya. Dia baru meneleponku dan bilang bahwa kau dalam perjalanan melamar kekasih hati."
Myungsoo dapat mendengar Jin Hyuk terkekeh geli di seberang telepon. Kekehan itu membuat Myungsoo juga ikut mengeluarkan suara yang sama. "Doakan aku berhasil ya." Ucapnya, dengan agak malu-malu dan gugup. Jantungnya sedari tadi terus berdegup kencang. Padahal dia belum melihat wajah Suzy, tapi dia sudah segugup ini.
"Tentu saja. Semoga dia menerima lamaranmu."
Kalimat tulus dari Jin Hyuk membuat Myungsoo tersenyum lebar.
"Kau tidak melupakan cincinnya, kan?"
"Tentu saja tidak. Cincinnya aman di kantong ku."
"Baiklah. Semoga berhasil kalau begitu."
"Em. Terima kasih."
Panggilan telepon itu berakhir di sana. Jin Hyuk adalah orang yang memutuskan panggilan, bertepatan dengan Myungsoo yang membelokkan mobil. Kim muda itu sudah sampai ke tujuan, dia memarkirkan mobil di tempat biasa dan siap mengirimi Suzy pesan. Sebenarnya Myungsoo ingin menjemput sampai ke depan gedung tempat tinggal Suzy, tapi wanita Bae itu melarang dan menyuruh Myungsoo untuk menunggu di mobil saja. Sebagai pacar yang baik, jelas Myungsoo akan mendengarkan kekasihnya.
-oOo-
Suzy ingat bahwa hari ini adalah anniversary satu bulan dia dan Myungsoo menjalin hubungan. Meskipun Myungsoo tidak mengatakan apa-apa saat mengajaknya pergi kencan, Suzy tau bahwa kencan ini adalah kencan guna merayakan hari jadi mereka. Tidak terasa, satu bulan telah berlalu. Suzy rasanya masih sangat berdebar-debar jika melakukan skinship dengan Myungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life [END]
FanfictionTidak ada seorang pun yang benar-benar memiliki kehidupan yang buruk. Bahkan tidak ada yang namanya hari buruk sekalipun. Hanya ada momen buruk yang pastinya akan berlalu. Ya, Suzy juga berpikir demikian. Dia pikir momen-momen buruk itu hanya akan b...