--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[ Tiga Puluh Dua ]
Sejak bangun, Suzy belum melihat Myungsoo sama sekali. Pertama kali ia bangun, orang pertama yang ia lihat adalah Sang Sook. Wanita paruh baya itu duduk di sofa ruang inapnya yang terlihat besar dan mewah. Suzy tidak terlalu memperhatikan itu pertama kali, karena saat bangun dia langsung teringat akan Myungsoo. Sayangnya, saat itu Myungsoo tidak ada. Sang Sook berkata― "Myungsoo sedang di kantor polisi. Jung Woong In ditahan."
Kini sudah hampir dua puluh empat jam sejak Sang Sook berkata demikian, tapi Myungsoo tak kunjung datang. Suzy mencoba menelepon, tapi nomor pria itu tidak aktif. Perasaan Suzy tidak enak, apakah Myungsoo terlibat perkelahian dengan Woong In lalu terluka? Dia berharap tidak ada hal buruk yang menimpa Myungsoo.
"Kau tidak perlu khawatir, Myungsoo akan datang menjengukmu sebentar lagi. Dia hanya sedang sibuk mengurus laporan di kepolisian." Sang Sook yang paham akan arah pandang Suzy yang terus tertuju pada pintu ruangannya berkata. Wanita itu tersenyum sembari mendekat, "sekarang yang terpenting adalah fokus pada kesembuhanmu." Tambahnya, sangat hangat. Suzy tersenyum simpul. Dia tidak tau bagaimana harus berterima kasih. Keluarga Myungsoo menjaganya dengan sangat baik.
Soal Myungsoo dan juga laporan kepolisian― beberapa petugas dari kantor polisi datang sebelum jam makan siang, bertanya beberapa hal padanya, memintanya menandatangani dokumen kemudian mereka pergi. Selama itu, Suzy tidak juga melihat Myungsoo. Dia merasa ada yang aneh, namun tidak berani bertanya lebih lanjut pada Sang Sook yang selalu menemaninya di ruang inap.
-oOo-
Perasaan aneh yang Suzy rasakan tidaklah berlebihan. Hari ini adalah hari kedua dia di rumah sakit dan Myungsoo tak kunjung terlihat. Kini dia benar-benar yakin dengan firasatnya sendiri, Myungsoo tidak sibuk mengurus laporan penyerangan yang Woong In lakukan― pria itu sengaja menghindar darinya. Suzy tidak tau pasti apa alasan Myungsoo menghindar, namun itu adalah satu-satunya alasan paling masuk akal kenapa dia tidak melihat Myungsoo.
Suzy duduk di tepian ranjang pasien, saat Sang Sook masuk dia mengangkat kepala dan tersenyum. Sang Sook mendekat, "kenapa? Kau butuh sesuatu?" bertanya demikian karena tidak biasanya Suzy duduk di tepian ranjang. Dia seharusnya berbaring dan istirahat.
"Myungsoo masih belum datang menjengukku."
Raut wajah Sang Sook berubah ketika Suzy selesai melontarkan kalimat itu, dia berpaling ke arah lain dan menjawab, "dia masih mengurus laporan polisi tentang penyerangan itu."
"Aku menelepon petugas yang bertanggung jawab, dia bilang Myungsoo tidak di kantor polisi." Kepala Sang Sook terangkat, dia menatap Suzy dengan ekspresi yang tidak dapat Suzy ketahui maksudnya. Dia melanjutkan, "dia tidak terluka, kan?"
Sang Sook menggeleng, "tidak. Dia baik-baik saja. Dia akan datang sebentar lagi. Kau istirahat saja." Ia mencoba membawa Suzy kembali berbaring, tapi wanita Bae itu menolak dengan halus. Suzy berdiri, "aku sudah baik-baik saja sekarang. Aku sudah bisa keluar dari rumah sakit."
"Tidak Suzy, kau harus istirahat total. Tetaplah di rumah sakit untuk beberapa hari lagi."
Suzy menggeleng, "aku sudah bicara dengan dokter. Dokter bilang semuanya baik-baik saja. Hanya luka robek yang belum kering. Aku sudah boleh pulang."
"Suzy."
"Terima kasih karena sudah menjagaku selama aku di rumah sakit." Suzy membungkuk hormat. Saat ia mengangkat kepalanya lagi dan bertemu tatap dengan Sang Sook, Suzy merasa ada air mata yang bertumpuk di kelopak mata. Dia mencoba menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life [END]
FanficTidak ada seorang pun yang benar-benar memiliki kehidupan yang buruk. Bahkan tidak ada yang namanya hari buruk sekalipun. Hanya ada momen buruk yang pastinya akan berlalu. Ya, Suzy juga berpikir demikian. Dia pikir momen-momen buruk itu hanya akan b...