Bel pulang sekolah telah berbunyi, Langit lebih cepat meninggalkan kelas "kak, aku duluan ya, aku sudah pesankan kakak taksi, sebentar lagi akan sampai" Ucap Langit.
"Baiklah, terimakasih" Balas bintang.
Langit telah meninggalkan kelas, begitupun dengan bintang dia bersiap untuk pergi ke parkiran sekolah. Namun saat dia sedang berjalan datang dua orang laki-laki yang menghadang nya.
"Hey orang bisu" Teriak Leon sambil menghampiri bintang yang sedang berdiri.
"Lo mau kemana hah? Dan kenapa Lo sendiri? Mana adik Lo si langit yang so jagoan itu?" Tanya Leon.
Bintang mengeluarkan buku Yang selalu dia bawa di dalam tasnya untuk berkomunikasi dengan orang yang tidak bisa menggunakan bahasa isyarat.
"Kamu mau apa? Saya sedang buru-buru untuk pulang" Tulis bintang.
Leon dan tamannya tertawa "hahaha, kalau Lo gabisa ngomong mending gausah sekolah, Lo itu gagu, bisu, gabisa ngomong orang bakalan jiji bicara' sama Lo"
Ledek Leon.Bintang membalas dengan senyuman, dia memasukan buku itu ke sakunya dan berniat untuk pergi. Namun tiba-tiba Leon menariknya
"Heyy, tunggu dulu dong Lo mau kemana? Gue belum selesai sama Lo" Ucap LeonBintang membalas dengan bahasa isyarat "saya tidak ada waktu untuk meladeni mu, saya harus segera pulang" Balas bintang
Leon kembali tertawa pasalnya dia tidak mengerti apa yang dilakukan oleh bintang "hahahah bintang-bintang, kalau gue jadi langit gue pasti malu punya kakak kaya Lo udah gagu, nyusahin lagi"
Mendengar ucapan Leon bintang merasa malu, apakah mungkin langit benar-benar malu mempunyai kakak seperti dirinya, namun bintang memilih tidak menggubris ucapan Leon padanya.
Bintang kembali melangkahkan kakinya namun tiba-tiba Leon menarik dan memberikan satu pukulan pada bintang "kalau gue lagi ngomong tuh dengerin anjj jangan asal pergi aja"
Bintang tersungkur ke tanah, namun tiba-tiba ada seorang wanita dan lelaki yang menolongnya, dia adalah jingga dan Naufal si siswi baru di sekolah itu.
"Hey berhenti, apa yang udah Lo lakuin? Jangan jadi so jagoan Lo" Teriak jingga.
Naufal langsung mengontak Langit, karena hanya langit yang berani melawan Leon dan teman-temannya
Tanpa berpamitan Langit langsung meninggalkan ruang kursus tersebutLangit datang dan langsung memberikan pukulan pada Leon "bughhhh" satu pukulan mendarat di pipi kanan Leon.
"Gua bilang jangan ganggu Abang gua anjj" Ucap langit sambil memegang kerah baju Leon.
Leon tertawa "hahaha, yang satu gagu, yang satu gampang banget buat emosi cocok banget kalian jadi adik kakak"
"Lo itu anjj" belum sempat langit memberikan satu pukulan lagi, bintang menahan tangan langit dan menyuruhnya untuk tidak melakukan itu.
"Langit sudah, jangan lakukan lagi, aku tidak apa-apa" ucap bintang menggunakan bahasa isyarat.
Akhirnya langit berdiri "kalo Lo sampe gangguin dia lagi, Lo bakalan abis sama gue"
Jingga yang melihat bintang merasa kagum, meskipun dia memiliki keterbatasan namun sikap seorang kakak tidak hilang darinya.
"Val, cowo itu siapa?" Tanya jingga.
"Yang mana jingga? Yang ono?" Menunjuk langit.
"Bukan njirrr, yang satunya lagi yang itu tuh" menunjuk bintang.
"Oh itu bintang, kakak nya langit, kenapa Lo demen?"
Ucap Nauval.Jingga tersenyum melihat bintang, "oh jadi nama dia bintang" batin nya.
"Woy, Napa Lo senyum-senyum sendiri Lo naksir ya"
Tanya Naufal sambil mengusap muka jingga."Apa si val, nggak yaa" ucap jingga namun matanya tidak bisa berbohong.
Leon dan temannya pergi meninggalkan bintang, langit , jingga dan Nauval. Langit dan Bintang menghampiri jingga dan Nauval.
"Val , thanks banget ya Lo udah kasih tau gue" ucap langit.
"Its oke santai aja lang, ini juga berkat jingga dia yang awalnya liat dan curiga kalau Leon bakalan gangguin abang Lo" ucap Nauval
Langit melirik jingga "cantik sekali" Batinnya.
Jingga tersenyum pada langit "hallo gue jingga, gue anak baru disini""Gue langit, dan ini bintang Abang gue" balas langit.
Bintang menulis disebuah buku "jingga, terimakasih karena kamu sudah membantu saya, saya tidak akan melupakan hari ini" Memberikan buku itu pada jingga.
Jingga tersenyum dan membalas dengan menggunakan bahasa isyarat "sama-sama bintang, senang bisa membantu kamu"
Mereka semua kaget "Lo bisa bahasa isyarat ga?" Tanya Naufal.
"Iya gue bisa, dikit sih gak banyak" ucap jingga.
"Wah hebat banget Lo" sahut Nauval.
"Jingga, sekali lagi makasih banget ya Lo udah bantuin Abang gue" ucap langit.
"Iya santai aja" balas jingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang dan Lukanya
Teen Fiction"Hujan tak pernah tahu untuk apa ia jatuh. Tapi air mata selalu tau untuk siapa ia jatuh." ~Bintang Cakrawala~ hallo guys, aku Yuli,, kali ini aku menulis sebuah cerita wattpad yang bertemakan BINTANG DAN LUKANYA cerita ini berisikan seorang anak le...