Bintang dan Langit tengah duduk makan bersama. Ayah dan ibu mereka sudah berangkat bekerja ke kantor, saat sedang makan langit kembali bertanya kepada bintang.
"Kak, Lo emang gak malu pacaran sama jingga?" Tanya langit.
"Maksud Lo?" Tanya bintang' dengan bahasa isyarat nya.
"Ya, Lo tau sendiri kan jingga itu wanita cantik, pintar dia sempurna pokoknya, sedangkan Lo emm maaf-maaf aja ya Lo tau kan kalau Lo itu bisu, eh maksud gue gabisa bicara, gue yakin sebenarnya jingga tuh risih sama Lo" ucap langit, jahat.
Bintang yang mendengar itu semua merasakan sakit hati. Namun, yang dikatakan langit memang benar dia malu, dan mungkin sebenarnya jingga pun merasakan hal yang sama (pikir bintang).
"Gue gatau semua itu, tapi gue yakin jingga gak bakalan kaya gitu, gue bakalan tanya dan mastiin" balas langit dengan bahasa isyarat nya.
"Sorry ya, cuma emang kan itu faktanya, Lo gabisa nutup atau ngehindar dari fakta yang sebenarnya kak" ucap langit kembali merendahkan bintang.
"Lo kenapa? Lo ada masalah sama gue? Atau Lo sebenarnya suka sama jingga?" Tanya bintang dengan bahasa isyarat nya.
"Kalau ia kenapa? Masalah? Gue tau jingga pacar lo tapi maaf, gue bakalan rebut dia dari Lo apapun caranya" ucap langit .
"Bintang, lo jangan gila ya!" Balas bintang .
"Gue ga perduli, bahkan kalau Lo sampai matipun gue gak perduli, gue udah cape ngurusin Lo, gue udah cape belain Lo di depan semua orang, dan lo malah ambil cewe yang gue suka, jahat Lo bintang jahat" ucap langit dengan nada marah.
"Kenapa Lo gak bilang dari awal langit, kalau gini caranya Lo nyakitin gue dan jingga juga. Gue gabisa putusin jingga" ucap bintang dengan bahasa isyarat nya.
"Maaf kalau kali ini gue egois kak, gue gabisa, gue suka sama jingga" batin langit.
"Gue ga perduli pokoknya kalau Lo masih mau gue jadi adik Lo, Lo putusin jingga sekarang juga". Ucap langit mengancam.
Bintang terdiam dia tidak menyangka adik yang dia sangat sayangi melakukan hal Setega itu, hanya karena wanita dia tega memutus hubungan persaudaraan di antara mereka.
"Ini bukan langit adik gue, adik gue gak kaya gini, gue kecewa sama Lo langit" batin bintang.
Bintang memilih untuk pergi meninggalkan langit, bintang masuk ke dalam kamar dan menguncinya.
"Kak, inget kata-kata gue, pokoknya Lo harus putusin jingga, gue gamau tau" ucap langit.
*****
Di dalam kamar bintang nampak tergurai lemas, dia menangis sesekali mengacak-acak rambutnya, prustasi itu yang saat ini bintang rasakan.
"Tuhan apalagi ini? Baru saja aku merasakan kebahagiaan mengapa kau mengambil nya begitu cepat? Aku gabisa kalau harus kehilangan jingga tolong aku tuhan, jika aku tidak bisa mendapatkan bahagia di dunia ini bawa aku pulang tuhan, aku lelah" batin bintang.
Bintang merasakan sakit yang begitu hebat di kepala nya, dia sadar bahwa dia telat meminum obat, segera bintang mencari obat tersebut dan meminumnya...
"Aku lelaki bisu, lelaki lemah, aku penyakitan, apakah itu yang harus aku jadikan alasan untuk aku memutuskan jingga? Oh tidak aku tidak bisa" bintang menangis prustasi.
****
Tring,,,suara handphone bintang berbunyi, dia membuka ponselnya dan melihat orang yang mengirimnya pesan dan benar saja itu adalah jingga.
"Maaf jingga, maaf jika suatu saat nanti aku tidak bisa menepati janjiku, tapi harus selalu kamu tau aku sangat mencintai kamu, selamanya "
Akhirnya bintang berdiri dan dia bersiap untuk bertemu dengan jingga.
Sebenarnya bintang belum siap untuk mengatakannya pada jingga, namun demi langit dia rela mengorbankan perasaannya.Hancur, itu yang saat ini bintang rasakan. Bintang mulai menyerah dengan kehidupan yang ia jalani, sesekali ia meminta agar Tuhan mengambil nyawa nya, dia ingin pergi sejauh-jauhnya dari dunia ini.
"Tuhan, jika engkau tidak mengijinkan aku untuk bahagia, ambil aku tuhan . Biarkan aku bahagia di kehidupan yang baru" ucap anak malang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang dan Lukanya
Teen Fiction"Hujan tak pernah tahu untuk apa ia jatuh. Tapi air mata selalu tau untuk siapa ia jatuh." ~Bintang Cakrawala~ hallo guys, aku Yuli,, kali ini aku menulis sebuah cerita wattpad yang bertemakan BINTANG DAN LUKANYA cerita ini berisikan seorang anak le...