6.Hukuman

187 7 0
                                    

Bintang dan Langit memutuskan untuk pulang ke rumah. Setibanya di rumah, Anna sudah menunggu kepulangan mereka dia duduk di sofa ruang keluarga. Langit dan Bintang menghampiri Anna.

Anna yang sudah mengetahui bahwa langit telah meninggalkan les kursus nya pun langsung menanyakan padanya.

"Sekarang jelasin sama mamah kenapa kamu keluar saat kelas kurus di mulai?" Tanya Anna dengan emosi pada langit.

"Maafin langit mah, langit salah" ucap langit.

"Langit kamu udah bikin mamah malu tau gak, kenapa kamu harus kaya gini hah? Kamu mamah hukum!" Tanya Anna

Tiba-tiba bintang berdiri dan berkata dengan bahasa isyarat nya "mah, jangan marahin dan hukum langit, ini semua salah bintang, langit keluar dari kelas karena dia nolong bintang. Tadi bintang di ganggu sama Leon jadi langit keluar dan nolongin bintang, mamah jangan hukum langit ya mam"

Anna melotot dia menatap bintang dan langit "langit, apa benar apa yang bintang bilang? Kamu ninggalin kelas karena nolongin dia?" Menunjuk bintang.

"I-iya mah, maaf langit gabisa liat kak bintang di ganggu kaya gitu, apalagi sama Leon " ucap langit.

"Langit!!!astaga" anna memegang jidatnya lalu dia menatap bintang dengan sinis.

"Kamu, sampai kapan kamu akan buat repot keluarga ini sih? Kamu ini bisanya cuma nyusahin aja , udah gagu gak berguna lagi! Kamu saya hukum, malam ini kamu gak dapet makan malam" bentak Anna.

Deg, sakit itulah yang saat ini bintang rasakan, sesak di dadanya begitu dahsyat, dia ingin sekali menangis namun ia tidak bisa.

"Mah, gabisa gitu dong, kak bintang gak salah ini semua atas dasar kemauan langit buat nolong kak bintang".

"Dia kan bisa ngurus dirinya sendiri, kenapa dia harus nyusahin orang lain mulu, sudah pokoknya kamu gak makan malam ini" Anna pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kak, maafin langit, ini semua salah langit" Ucap langit.

Langit tersenyum dan berkata menggunakan bahasa isyarat nya "gak papa, kalau gitu kakak masuk kamar dulu ya, kamu istirahat juga" sahut bintang.

Bintang akhirnya masuk ke kamarnya, begitupun dengan sang adik Langit.

Makan malam tiba, langit yang duduk sendiri sangat merasa bosan tanpa kehadiran kakaknya, akhirnya dia berinisiatif untuk berpura-pura makan di kamar agar bisa makan berdua dengan bintang.

"Mah, pah langit pengen makan di kamar aja boleh gak?" Ucap langit.

"Kenapa, mau ngapain sayang?" Tanya Anna.

"Langit masih ada tugas sekolah besok jadi langit sekalian belajar" sahut langit.

"Ywdh si mah biarin, langit kan besok ada ujian iyakan sayang"ucap sang ayah Rey.

Langit mengangguk dan tersenyum kepada Rey .
" ywdh kalau gitu iya, tapi awas kalau kamu sampe nemuin kakak kamu, kamu bakalan mamh hukum juga"Tegas Anna.

Langit akhirnya membawa banyak makanan ke kamarnya. Langit mengendap-endap untuk masuk ke kamar sang kakak.

"Tok, tok, tok"pintu kamar bintang diketok.

Bintang bangun dan membuka pintu kamarnya, betapa terkejutnya bintang saat melihat langit dengan begitu banyak makanan di tangannya.

"Langit, ngapain kamu kesini? Dan ini banyak sekali makanan ini kau mau bawa kemana?" Tanya langit dengan bahasa isyarat.

"Udah ayo kita masuk dulu, aku bawa ini buat kita berdua kak" ucap sang adik, langit.

Akhirnya mereka berdua masuk dan duduk di lantai.

"Jelaskan, kenapa kau membawa banyak makanan ini ke kamar ku?" Tanya bintang.

"Ini untuk kita makan, aku tau kakak pasti lapar, jadi aku membawa nya kesini, ayo kita makan" ucap langit.

"Tapi langit, aku tidak mau, aku takut nanti ibu melihat kita dan dia akan semakin marah padaku" sahut langit dengan bahasa isyarat nya.

"Tenang, tidak akan terjadi apa-apa ibu dan ayah sedang makan dan sibuk mengobrol, cepatlah kak makan keburu ada yang liat. Ucap langit.

Bintang hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya dan berkata di dalam hati "terimakasih tuha telah hadirkan adik yang baik seperti langit untuk ku, aku sangat menyayangi nya" batin bintang.

Mereka berdua akhirnya maka bersama.

Bintang dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang