9. Kanker Otak

199 8 2
                                    

Bintang saat ini tengah di tangani oleh dokter. Langit dan jingga mereka menunggu bintang di luar, ada rasa cemas dalam diri langit pasalnya bintang tidak pernah mengatakan bahwa dirinya sakit.

Dokter akhirnya keluar dan langit serta jingga langsung menghampiri dokter tersebut.

"Dok gimana keadaan pasien?" Tanya langit.

"Apa pasien sebelumnya sudah pernah datang ke rumah sakit dan memeriksa kan sakit nya?" Tanya sang dokter.

"Saya rasa tidak dok, dia sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini" balas langit dengan bingung.

"Dia mempunyai kanker di otaknya dan itu sudah cukup lama, tapi syukur nya masih bisa untuk kita jinakkan karena masih stadium 2, saya akan memberikan resep obatnya dan saya harap pasien bisa teratur dalam meminum obatnya" ucap sang dokter lalu pergi.

Langit terduduk lemas ia tidak mengetahui jika bintang kakaknya mempunyai penyakit ganas yaitu kanker otak "gamungkin, kenapa? Kenapa harus ka bintang tuhan? Kenapa takdir nya harus seperti ini?"
Menyalahkan takdir.

"Langit, sudah ayo bangun jangan kaya gini, kamu tenang ya, bintang pasti bakalan sembuh kamu harus yakin" ucap jingga.

Jingga dan langit akhirnya masuk untuk melihat bintang. Bintang masih terbaring tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit. Langit terus menatap bintang " kenapa Lo gak bilang kak kalau Lo sebenarnya sakit, kenapa Lo gak bilang ke gue" batin langit.

"Tuhan, aku kasian melihat bintang, tolong tuhan jangan renggut kebahagiaan nya, kasihanilah dia" batin jingga.

Tak lama setelah itu bintang siuman, dia melirik ke kanan dan ke kiri sampai akhirnya dia melihat jingga dan langit tengah bersamanya.

"Bintang kamu siuman" Ucap jingga

Langit langsung melihat bintang dan memeluknya, "bang akhirnya Lo siuman, syukurlah terimakasih tuhan" ucap langit.

Bintang tersenyum melihat jingga dan langit "kalian kenapa? Aku gak apa-apa kok gausah khawatirin aku ya, aku gak apa-apa" Ucap langit dengan bahasa isyarat.

"Kita gak apa-apa, kita cuma bahagia akhirnya kamu sudah siuman bintang" ucap jingga sambil tersenyum.

Bintang membalas dengan senyuman kembali.

Banyak telpon tak terjawab di ponsel langit dari Anna , Anna terus menghadirkan langit sang anak kesayangannya. Langit akhirnya memberi tahu bahwa ia sedang berada di rumah sakit dan langsung saja Anna dan Rey segera meluncur ke rumah sakit, karena mereka kita langit lah yang tengah sakit.

"Pah, ayo cepat kita ke rumah sakit XXXX langit dia sakit, dan sekarang berada disana" ucap Anna.

"Apa langit sakit? Yaudah ayo cepat kita kesana" ajak Rey.

Akhirnya mereka segera melaju ke rumah sakit yang sudah di beri tahu oleh langit. Tak lama kemudian akhirnya mereka berdua sampai dan langsung masuk, namun alangkah kagetnya mereka saat melihat langit baik-baik saja.

"Sayang, kamu gak apa-apa kan, ini kamu sehat-sehat aja, kenapa kamu ada disini sih?"Tanya Anna.

Jingga yang melihat hanya bisa melotot melihat perlakuan sang ibu sangat romantis sekali " pasti ibu langit ibu yang baik" batinnya.

"Mam, langit gak apa-apa, sebenarnya yang sakit itu kak bintang, dia tadi mimisan di sekolah dan pingsan "
Ucap langit.

"Apa, anak sialan itu sakit? Kenapa lagi dia? Perasaan dia selalu saja menyusahkan" ucap Anna.

"WTF apa-apa ini kenapa sikap ibu ini jadi kaya gini, gue kira dia ibu yang baik" batin jingga.

"Mah, jangan gitu, disini ada teman langit malu mah, jaga sikap mamah" bisik langit.

"Terus bagaimana keadaannya, kalau sudah siuman lebih baik pulang saja istirahat dirumah, bayar RS itu mahal kalau lama"ucap Rey.

Bintang tiba-tiba keluar dengan pakaian sekolahnya kembali. Jingga dan langit sangat terkejut.

"Eh, bintang kamu mau kemana?" Jingga Menghampiri bintang.

"Bang Lo mau kemana? Lo belum sembuh total" ucap langit.

"Gue pengen pulang aja, gue gak betah disini, gue udah sembuh kok" ucapnya dalam bahasa isyarat.

"Bagusdeh kalau kamu sudah ngeresa sembuh,kalau begitu ayo cepat kita pulang " ucap Rey .

Akhirnya mereka keluar, langit mengambil resep obat yang di berikan dokter tersebut.

"Tolong ya, kamu harus ingetin pasien buat minum obatnya jangan sampai telat" ucap sang dokter.

"Baik dok, kalau begitu saya permisi " langit akhirnya pergi.

Langit menyusul semua orang ke parkiran "jingga, Lo mau ikut bareng aja?" Tanya langit.

"Gausah Lang, gue di jemput kok sama sopir gue, thks sebelumnya " ucap jingga.

"Gue yang makasih, Lo udh dua kali bantuin Abang gue" ucap langit.

"It's oke,,gue seneng kok bantuin dia, dia orang baik Lang, dan gue harap dia selalu bertemu orang-orang baik kaya Lo" ucap jingga.

Langit tersenyum melihat jingga.

" kalau gitu gue permisi ya lang, sopir gue udh sampe, Tante, om, bintang, aku permisi ya" ucap jingga.

"Iya, lain kali main ya ke rumah Tante, kamu cocok sama anak Tante langit" ucap Anna.

Jingga hanya terdiam dan langsung pergi "mamah, mamah ini apa-apa sih malu-maluin deh" ucap langit.

Mereka akhirnya pulang. Dirumah Anna kembali mengomel
"Bintang, sebenarnya kamu ini sakit apa sih?"tanya Anna.

"Bintang gatau mah, mungkin hanya sakit biasa aja" ucap nya dalam bahasa isyarat.

"Baguslah kalau gitu, jangan bikin repot orang aja kamu"

Akhirnya bintang masuk ke kamar, begitu juga dengan langit.Dikamar langit merenung dia sangat bingung bagaimana mengatakan semua ini pada orangtuanya, mereka pasti akan marah dan menyalakan bintang karena bintang sakit.

"Gimana caranya langit ngasih tau mamah sama papah?" Batin langit.

Bintang dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang