14. Sakit

160 9 0
                                    

Bintang mencari keberadaan langit. Bintang mengetok pintu kamar langit membuat langit keluar dan membukanya.
"Ada apa si kak, bisa gak usah berisik gue lagi sibuk" ucap langit.

"Sorry, gue gak berniat buat ganggu elo, gue cuma mau tanya tentang penyakit gue lang, sebenarnya gue sakit apa?" Tanya langit dengan bahasa isyarat nya.

"Lo cuma sakit biasa kok, Lo kan gabisa bicara kak, jadi Lo harus minum obat" berbohong.

"Gue gak percaya sama Lo, hidung gue tadi ngeluarin darah" balas langit.

"Apa? Hidung kak bintang ngeluarin darah? Apa itu efek dari kanker otaknya dia atau apa?" Batin nya.

"Lo gak usah khawatir itu cuma efek dari obat Lo doang kok, udah ya gue lagi sibuk" kembali ke kamar dan mengunci pintunya.

Bintang yang tidak percaya dengan ucapan langit pun segera pergi menemui jingga, dia ingin bertanya kepada jingga pasalnya jingga pun ikut menemani langit membawa dirinya ke rumah sakit.

"Gue harus coba nanya jingga,siapa tau dia tau, gue harus ke rumahnya sekarang juga" Bintang bergegas pergi ke rumah jingga.

****

Di dalam kamar langit terus memikirkan ucapan bintang yang mengatakan bahwa dirinya mengalami mimisan. Dia segera bertanya dan menelpon dokter Danu. Langit mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan langsung menelpon dokter Danu.

"Hallo dok, selamat siang" ucap nya.

"Siang, ada apa langit? Apa terjadi sesuatu dengan bintang kakak mu?" Tanya dokter Danu yang sudah tau dan mengenal mereka.

"Dokter saya ingin bertanya tentang kondisi kakak saya bintang, pasalnya hidungnya tadi mengeluarkan darah, apakah itu efek dari kanker otak yang di deritanya? Atau apakah itu efek dari obat? Tanya langit khawatir.

"Apa darah? Sejak kapan Lang? Tanya dokter Danu khawatir.

"Saya tidak tau betul dok, kak bintang hanya bicara tadi pada saya" balas langit.

"Oh tidak apa kamu telat memberikan obat untuk bintang langit?" Tanya dokter.

"Tentu tidak dokter, saya selalu memberikan obat itu sesuai dengan petunjuk yang dokter berikan" balas langit.

"Mustahil jika begitu, apakah kau selalu memperhatikan dan melihat bintang meminum obatnya?" Tanya dokter Danu.

"Emmm, tidak dok" balas langit.

"Coba sekarang kamu cek ke kamarnya apakah dia benar-benar meminum obatnya " ucap dokter Danu.

Langit langsung bergegas pergi ke kamar bintang dan mencari obat itu.
Benar saja, obat itu masih penuh dan masih bersegel.

"Astaga dok, ternyata benar kak bintang dia tidak meminum obatnya sama sekali, obat ini masih bersegel dok" ucap langit.

"Apa saya bilang, saya khawatir langit, saya khawatir jika kanker otak kakak kamu menjadi ganas, ciri-ciri kanker sudah mulai ganas seperti itu" ucap sang dokter.

"Dok, kak bintang juga sering ngerasa kalau dia sering lelah, dan tak jarang penglihatan nya pun mulai kabur" ucap langit.

"Nah, itu juga adalah beberapa ciri-ciri nya langit, ajak kakak kamu bertemu dengan saya ya besok saya akan kembali tugas, hari ini saya sedang berada di luar kota" ucap dokter Danu.

"Baik dok terimakasih kalau begitu saya tutup " langit menutup panggilan telepon dokter Danu.

"Ya Tuhan, apalagi ini kakak ku yang malang, kenapa dia harus menanggung semua ini aku kasian padanya tuhan, andai saja kau bisa membagi nya padaku, aku ikhlas " batin langit.

Bintang dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang