12. Teman Cerita

162 6 0
                                    

Bintang mengirim pesan kepada jingga bahwa dia ingin bertemu.

Mereka berdua akhirnya bertemu di tempat yang sudah ditetapkan oleh bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua akhirnya bertemu di tempat yang sudah ditetapkan oleh bintang. Bintang sampai lebih dulu, dia menunggu jingga tak lama setelah itu jingga akhirnya sampai.

"Bintang maaf kamu menunggu lama"
Ucap jingga yang langsung duduk di sebelah bintang.

"It's oke jingga nggak papa" balas bintang dengan bahasa isyarat nya.

"Kamu mau cerita apa ayo cerita aku sangat penasaran" Tanya jingga dengan bersemangat.

Bintang akhirnya memberikan sebuah catatan yang bertuliskan "Apakah aku Sehina itu?"

Jingga yang merasa bingung lantas bertanya "apa maksudmu bintang?" Tanya jingga.

Bintang kembali menulis....
"Jingga, hari ini aku mendengar ucapan yang langsung di ucapkan oleh kedua orang tua ku, mereka mengatakan bahwa aku adalah anak pembawa sial, mereka malu memiliki anak seperti diriku, ibuku menyesal telah melahirkan diriku. Ini adalah kali keberapa mereka merendahkan diriku jingga, aku tidak mengerti padahal aku adalah anak mereka, mereka selalu membedakan diriku dengan langit, entahlah atau mungkin karena keadaan diriku yang tidak bisa bicara ini" tulis langit di sebuah buku catatan miliknya

Tak terasa air mata jingga menetes manakala dia sedang membaca curhatan seorang laki-laki yang sedang di pukul habis-habisan oleh kenyataan, laki-laki yang tidak pernah di anggap oleh keluarga nya, ya dia adalah laki-laki yang sedang bersama dirinya saat ini Bintang Cakrawala.

"Bintang sesakit inikah jadi kamu, aku tidak pernah menyangka ayah dan ibumu sangat kejam sekali" Batin jingga.

Jingga mengusap air matanya dan langsung berbicara kepada bintang.
"Bintang its oke, kamu ga perlu sedih, ada aku disini. Aku siap jadi tempat buat kamu pulang, buat kamu cerita tentang semua keluh kesah kamu, jangan pernah merasa kamu sendirian ya, ajak aku di setiap senang, sedih, kamu. Dengar ya, tuhan tidak akan memberikan sebuah cobaan di atas batas kemampuan hamba-nya, kamu kuat bintang aku yakin kamu bisa lakuin semuanya, percaya deh sama aku" ucapnya sambil memegang tangan bintang.

Bintang meneteskan air mata dia tak kuasa mendengar ucapan jingga, ada lega juga bahagia di dalam hatinya.

"Tuhan terimakasih telah mengirimkan wanita berhati malaikat seperti jingga untuk ku, setidaknya ada alasan untuk aku bertahan hidup"
Ucapnya dalam hati.

******

Di rumah Rey mencari bintang dia ingin mengatakan bahwa dia akan mengirim nya kuliah ke LA bulan depan, namun bintang ternyata tidak ada dirumah Rey nampak marah dan kesal.
"Bintang, bintang, kemana anak itu"
Ucapnya dengan nada marah.

"Pah, ada apasih teriak-teriak kaya gitu?" Tanya langit.

"Kemana bintang? Apa dia tidak dengar kalau papah panggil? Apa sekarang dia juga tuli?" Ucap rey.

Bintang dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang